11/08/2008

Paradigma Baru Pembangunan Bogor

Oleh: H. Tb Soenmandjaja Rukmandis
Calon Bupati Bogor Periode 2008-2013

Berdasarkan evaluasi terhadap kondisi empiris Kabupaten Bogor secara komprehensif, bisa kita saksikan dan rasakan bersama betapa berat tantangan pembangunan Kabupaten Bogor saat ini dan dimasa yang akan datang. Dengan permasalahan yang sedemikian kompleks, adalah ironis jika perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor tidak mengalami perbaikan dengan melibatkan partisipasi semua stakeholder pembangunan di Kabupaten Bogor. Ada sejumlah catatan yang perlu kami kemukakan terkait perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor saat ini dan masa yang akan datang.
Pertama, Paradigma pembangunan tidak lagi sekedar membangun jaringan infrastruktur perkotaan/pedesaan, melainkan juga membangun kemitraan, partisipasi masyarakat, dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan ini, pembangunan berfokus pada empat hal; memperbaiki kualitas hidup penduduk (livability), meningkatkan daya saing (competitiveness), memperbaiki kualitas aparatur dan manajemen pemerintah (good governance and management), dan meningkatkan kapasitas fiskal (bankability).
Kedua, reformasi birokrasi menuju birokrasi yang bersih, transparan, dan kuat adalah modal dasar paling penting bagi pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan. Birokrasi berperan sebagai katalisator yang mengarahkan jalannya pembangunan. Sehingga birokrasi memegang peran kunci dalam kepuasan masyarakat sekaligus daya saing ekonomi. Selain itu perlu dibangun kemitraan yang harmonis dan dinamis antara eksekutif dengan seluruh stakeholder terutama lembaga DPRD.
Sementara itu untuk lebih menajamkan fungsi pelayanan publik serta memperkuat proses penyerapan aspirasi langsung dari masyarakat Kabupaten Bogor, kami akan melakukan sejumlah terobosan antara lain menyelenggarakan Mobile Government (Pemerintahan Bergerak) dalam rangka jaring aspirasi masyarakat dan aksi cepat tanggap memberikan alternatif solusi yang implementatif.
Ketiga, aliansi regional dan peningkatan partisipasi swasta dalam penyediaan infrastruktur. Dengan terbatasnya kemampuan pemerintah daerah di satu sisi dan semakin meningkatnya kebutuhan investasi dalam infrastruktur menjadikan kemitraan antara Pemda dan swasta sesuatu yang niscaya.
Keempat, Pembangunan sosial yang lebih luas dalam upaya memperbaiki kualitas hidup manusia yang bermuara pada peningkatan produktivitas kerja. Hal itu pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi. Pembangunan sosial juga penting untuk menciptakan harmoni yang bisa mencegah munculnya konflik sosial-politik yang seringkali disulut oleh faktor kesenjangan standar hidup. Guncangan sosial bukan saja melahirkan luka sosial namun juga berdampak negatif bagi pembangunan.
Kelima, koordinasi dalam perencanaan dan implementasi kebijakan pembangunan yang lebih baik antara pemerintah pusat, provinsi serta pemerintah daerah yang beririsan. Koordinasi, terlebih di era desentralisasi, sangat penting terutama kesatuan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian pembangunan. Interdependensi yang sinergi, beradab, bermartabat, serta yang kuat antardaerah terutama dalam konteks regional Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Purwakarta serta Provinsi Banten .
Secara umum rencana pembangunan Kabupaten Bogor selama ini memiliki visi yang sudah baik bahkan ideal. Oleh karena itu perlu tercipta kesinambungan pebangunan dengan melanjutkan program pembangunan yang sudah baik serta merampungkan sejumlah Raperda yang masih tertunda.
Perlu juga ditekankan Pembangunan yang tetap mengedepankan kelestarian lingkungan berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yang sudah ditetapkan. Sementara iu di beberapa kawasan perlu dilakukan penataan dan perbaikan lingkungan hidup untuk menciptakan kawasan yang lebih sehat.

*) Disampaikan dalam pengantar penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di depan sidang paripurna DPRD Kabupaten Bogor

8/16/2008

Ace Supeli Ikut Baksos

PARUNG - Kampanye putaran kedua, pasangan Soenmandjaja-Ace Supeli (SAE) menyambangi warga di zona C, yang meliputi Ciampea Tenjolaya hingga Rancabungur. Kali ini Calon Wakil Bupati Ace Supeli sejak pagi sudah berada di pasar tradisional Ciseeng.

Kunjungan pertama kali mendatangi pasar benih ikan untuk melihat transaksi jual beli, selanjutnya rombongan terus merangsek masuk ke pasar dan menyapa beberapa pedagang. Para pedagang ini berharap sang calon wakil bupati membangun pasar yang menjadi pusat bisnis warga Ciseeng yang mayoritas petani ikan.
Setelah puas dengan para pedagang, Ace melanjutkan perjalanan ke kampung Lengkongbarang Desa Iwul Kecamatan Parung. Tepatnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ij'tihat, para jamaahnya dan kader PKS sedang menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako.
Dalam sambutannya, Ace Supeli berjanji memprioritaskan pemberian gaji untuk para ustadz dan pengajar ngaji, juga perbaikan sarana dan prasarana ibadah termasuk melengkapi fasilitasnya. Selain itu, dia mengesahkan Perda tentang diniyah, sehingga setiap siswa yang masuk SMP harus mampu mengaji dan salat. "Kita mengalokasikan anggaran-anggaran secara adil, terutama untuk pendidikan dan kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Baksos yang telah rutin terselenggara itu menjadi lebih menarik karena dihadiri Calon Bupati, sehingga ratusan warga secara spontan langsung berkumpul dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berkeluh kesah berbagai permasalahan di desa itu. Salah satunya masalah pembangunan jalan desa.
"Jalan desa Iwul ini belum pernah diaspal, sepertinya masyarakat belum merasakan pembangunan, padahal kita juga rutin membayar pajak," ungkap seorang warga Suamah (45). Setelah selesai beramah tamah, Ace kembali melanjutkan perjalanan menuju Pamijahan untuk bertemu dengan masyarakat di wilayah tersebut.

SAE Kunjungi RSD Leuwiliang

LEUWILIANG - Rumah sakit dan pasar tradisional masih menjadi lokasi kampanye pasangan Sunmandjaja Rukmandis-Ace Supeli (SAE) . Sekitar pukul 08:00 WIB, Sunmanjaja yang menumpang mobil kijang Innova menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang. Kampanye SAE kali ini, tak diikuti dengan massa yang terlalu banyak. Pasangan ini hanya mengerahkan beberapa simpatisannya untuk menemaninya berkampanye.
Setibanya di Leuwiliang, ia langsung meninjau kondisi bangunan rumah sakit, fasilitas yang dimiliki dan kelanjutan pembangunan rumah sakit yang sempat dipertanyakan warga.
Selain itu, berdialog dengan pasien dan manajemen rumah sakit mengenai perkembangan kesehatan pasien dan kondisi RSD Leuwiliang.” Meskipun saya tak terpilih pada pemilihan nanti, saya tetap menyampaikan temuan-temuan ini ke jajaran fraksi PKS untuk mencari penyelesaian permasalahan disini,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Hampir satu jam berkunjung ke RSD Leuwiliang, Sunmandjaja berkunjung ke Pasar Leuwiliang dengan berjalan kaki. Terlebih jarak antara pasar dan rumah sakit ini tak terlalu jauh yakni sekitar 500 meter.
Di Pasar ini, Soenmandjaja menyapa para pedagang dan warga sekitar. Selain itum berdialog dengan pengelola pasar. Langkah ini untuk mencari masukan dari para pedagang yang merupakan salah satu faktor penentu dalam pembangunan di wilayah Leuwiliang.
selain itu, ia juga mengkritisi kemacetan yang terjadi di Leuwiliang. Padahal, menurutnya, keberadaan terminal Leuwiliang sudah selayaknya mampu mengatasi kemacetan di daerah tersebut.
“Dua faktor ini yang harus segera dibenahi, yaitu pasar dan terminal. Jika ini bisa berfungsi dengan baik, maka kemacetan bisa teratasi,” lanjutnya.
Dia juga menyapa anak-anak yang berada di dalam pasar. Bahkan, ia tetap mengingatkan kepada anak-anak ini untuk terus bersekolah. Setelah mengunjungi pasar, sekitar pukul 10:30 Soenmanjaja bersama rombongan berkunjung ke rumah sekretaris Pemuda PUI Kabupaten Bogor, Samsi di Kampung Kandangsapi RT 2/1 Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang. Disini, Soenmanjaja bersilaturahmi hampir satu setengah jam dengan puluhan pemuda PUI. “ Kedatangan saya kesini untuk bersilaturahmi dan meminta nasihat pada mereka terkait pencalonan saya dan Pak Ace,” katanya singkat.
Sementara, Samsi mengungkapkan, kedatangan Soenmanjaja merupakan undangan dari pengurus pemuda PUI, sekaligus untuk memberikan dukungan kepada pasangan SAE.
“Saya selaku sekretaris PUI tetap konsen mendukung pasangan SAE untuk menjadi bupati dan wakil bupati Bogor,” kata Samsi.
Tepat pukul 12:00 WIB, Soenmanjaja mengakhiri kampanyenya. Dia langsung menaiki kendaraannya dengan pengawalan dari aparat kepolisian dan langsung menuju Jakarta untuk menghadiri rapat di DPP PKS.

Hingga H-5 Logistik Belum Tersebar

CIBINONG - Jajaran KPU Kabupaten Bogor tak bisa tidur nyenyak sebelum logistik pemilihan bupati-wakil bupati (Pilbup) tersebar hingga tempat pemungutan suara (TPS). Untuk itu, penyelenggara Pilbup ini harus dua kali meninjau pencetakan surat suara di PT Betawimas Cemerlang di Desa Cikiwul Kota Bekasi. Kemarin Ketua KPU Kabupaten Bogor, Aan Hanafiah mendatangi percetakan suara itu, setelah sehari sebelumnya tiga anggota KPU juga meninjau ke tempat percetakan tersebut.
“Saya harus memastikan agar percetakan surat suara dan logistik lainnya harus sudah beres sebelum 19 Agustus. Agar pendistribusian ke setiap kecamatan tak telat,” kata Aan kepada Radar Bogor di ruangannya kemarin.
Logistik yang paling dikhawatirkan Aan adalah kartu pemilih. Ia khawatir bila pendistribusian kartu pemilih tak sampai hingga pemilih. “Pengalaman di Pilgub lalu, ada beberapa kesalahan. Kartu pemilih yang seharusnya dikirimkan ke Kecamatan Tanjungsari malah dikirim ke Kecamatan Ciomas,” kata Aan mengenang.
Untuk menghindari kesalahan itu, KPU Kabupaten Bogor mengirimkan orang ke tempat percetakan kartu pemilih di Purwokerto Jawa Tengah. Sekretaris KPU Nuradi dan Ketua Divisi Humas Achmad Fauzi sudah bertolak ke sana untuk memantau percetakannya.
“Jika ada salah warna saja, kami meminta agar kartu pemilih tersebut dicetak ulang,” ujar Aan.
Setelah seluruh logistik tersebar, panitia pemilih kecamatan (PPK) hanya butuh waktu tiga hari untuk membereskan dan menyebarkan semua logistik itu ke tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya mencapai 7.000 buah. “H-1 sebelum pencoblosan semua logistik harus sudah stand by di masing-masing TPS. Atau paling lambat malam hari sebelum waktu pencoblosan,” tambah mantan Camat Cileungsi ini.

SAE Siap Genjot IPM

CIAWI - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Soenmandjaja dan Ace Supeli (SAE) memanfaatkan maksimal Kesempatan terakhir kampanye di Zona E. Mengawali kegiatan di wilayah selatan Kabupten Bogor, pasangan ini talk show di Radio Megaswara.
Dalam talk show tersebut, pasangan SAE berjanji prioritas utama bila terpilih yakni menggenjot peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). "Kita merasa prihatin karena IPM Kabupaten Bogor masih sangat rendah, makanya kami berupaya meningkatkannya" Ucap Soenmandjaja.
Ace menambahkan, pendidikan merupakan faktor utama menuju perubahan kearah yang lebih baik. "Pendidikan modal dasar untuk harus memperoleh perhatian khusus" Ujarnya.
Tidak hanya itu, Ace mengatakan bila pasangan SAE terpilih bakal menghilangkan ketimpangan pembangunan serta kesejahteraan antara satu dengan yang lainnya terutama wilayah Bogor Barat yang mempunyai banyak potensi tapi dalam pembangunan masih tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di kabupaten Bogor. "Seharusnya semua daerah mendapatkan pemerataan pembangunan yang sama untuk menuju kesejahteraan masyarakat," katanya.
Setelah mengisi talk show, Rombongan SAE langsung meluncur ke Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin untuk mengisi khutbah Jum’at di masjid Perguruan Islam Darul Ulum yang dilanjutkan silaturahim ke rumah Deden Pimpinan Darul Ulum.
Selepas itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Cimande untuk bertemu dengan salah satu tokoh Cimande yaitu H. Aus yang dihadiri oleh beberapa ulama lainnya. Dalam kesempatan tersebut Aus menyatakan dukungannya terhadap pasangan SAE. "Sosok Soenmandjaja memiliki kapabilitas dan kapasitas keilmuan serta diyakini jujur dan bersih yang akan mampu membawa Bogor lebih maju," Ucapnya.
Pertemuan selanjutnya dilaksanakan di desa Pasir Muncang, Kecamatan Caringin di rumah ketua LPM Ibrahim yang dihadiri pula oleh Aep mantan kades Muara Jaya, Kecamatan Caringin. Dalam kesempatan ini Calon Bupati Soenmandjaja yang didampingi ketua DPD PKS Kab. Bogor Ade Dodo .
Dalam pertemuan tersebut, Ade mengklarifikasi isu-isu black Campaigne yang diarahkan kepadanya dan menyatakan ketidakbenaran isu tersebut serta akan memproses secara hukum bila masih ada yang melakukan penyebaran isu-isu tersebut.
Perjalanan kampanye berakhir di rumah Zaenudin selaku tokoh masyarakat di desa Pandansari, Kecamatan Ciawi. Dalam pertemuan tersebut, Zaenudin memberikan motivasi agar pasangan SAE untuk terus maju dan berjuang dalam arena pilbup kali ini. "Kami akan mendukung pasangan SAE secara penuh" ujar Zaenudin yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Pandansari.
Ditempat yang terpisah, sekitar pukul 10.00 WIB Istri Soenmandjaya yang didampingi oleh kewanitaan DPD dan DPC PKS mengunjungi Polsek Ciawi serta RSUD Ciawi. "Kunjungan kami sebagai ajang silaturahmi kepada masyarakat, selain itu kami juga menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 24 Agustus nanti" Ucap Istri Soenmandjaya

8/15/2008

Permudah Investor, Buka Kantor Perijinan Satu Atap

Bila mendapat amanah menjadi pemimpin di Kabupaten Bogor, pasangan Soemandjaja-Ace Supeli (Sae) bertekad menciptakan kemandirian ekonomi. Berbagai program berbasis peningkatan ekonomi sudah mereka persiapkan agar warga di bumi tegar beriman sejahtera. Apa saja programnya?

Membangun dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bogor tak semudah membalikkan tangah. Terlebih dampak negatif lesu perekonomian sangat terasa di daerah yang berbatasan langsung dengan pusat ekonomi yakni Jakarta.
Selain itu, letak geografis wilayah sangat luas sekitar 2.301,95 Km2, dengan 40 kecamatan.
Hingga saat ini, perekonomian di Kabupaten Bogor masih belum merata, sehingga wilayah tengah, dan timur perkembangan industrinya cukup pesat.
Sementara wilayah barat dan selatan tingkat perekonomiannya masih stagnan. Untuk itu, bila terpilih menjadi Bupati Bogor, pasangan Sae, merancanng berbagai program peningkatan ekonomi. Pasangan ini ingin menjadikan wilayah ini menjadi pusat perekonomian di Jawa Barat. Bila perlu menjadi basis penguatan ekonomi nasional.
Hal itu sangat mungkin karena secara geografis Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga ibukota negara yakni Jakarta. Disebelah timur berbatasan dengan Cibubur dan di utara bersentuhan langsung dengan Kota Depak dan Tanggerang, Banten.
Nah, untuk mewujudkan kemandirian perekonomian ini, pasangan SAE membuat terobosan terutama memperbaiki proses perijinan agar investor mudah masuk ke bumi tegar beriman ini. Salah satu caranya membuat pelayanan satu atap bagi para investor agar perijinan lebih mudah dan cepat.
“Investasi sangat perlu untuk pendukung kegiatan ekonomi, makanya kami perbaiki mekanisme perijinan agar tidak ada kesan sulit dan ribet sehingga investor tertarik masuk ke Bogor,” kata Calon Bupati Bogor Soemandjaja Rukmandis.
Pelayanan satu atap ini untuk memangkas proses perizinan yagn selama ini masih berbelit atau birokrasi kompleks. Tak heran bila investor mengeluh harus bolak balik mengurus perijinan, belum lagi pungutan liar (Pungli) dalam proses perijinan tersebut. “Kita pasti menerapkan pelayanan satu atap, dan kita membrantas Pungli,” tandasnya.
Tak hanya itu, pasangan ini juga ingin membuka terobosan baru terutama mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM). Caranya mengklasifikasikan UKM sesuai potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. “Kami gunakan potensi yang ada diwilayah tersebeut, barulah nanti akan kita bentuk sentra-sentra produksi industri, agrobisnis dan UKM,” jelasnya.
Namun paling utama, menciptakan stabilitas perhubungan dalam hal ini perbaikan infrastruktur jalan sebagai modal dasar kelancaran mobilitas angkutan. Soalnya hingga saat ini jalan-jalan baik jalan provinsi maupun kabupaten kondisinya banyak yang rusak. Untuk itu, SAE menjanjikan perbaikan infrastruktur berupa jalan dan jembatan terutama rehab jalan yang rusak parah.“Pembangunan dan perbaikan jalan juga sangat penting karena hal itu merupakan penunjang roda ekonomi, maka perbaikan jalan menjadi fokus utama untuk mendorong peningkatan investasi,” pungkasnya.

Insya Allah, Menang Satu Putaran

CIBINONG - Pasangan Soenmandjaja Rukmandis – Ace Supeli (SAE), mengoptimalkan kampanye terbuka. Makanya hari ini bakal unjuk kekuatan pada kampanye terbuka di Lapangan Ciriung, Cibinong. Dalam rapat akbar bakal dihadiri Presiden PKS, Tifatul Sembiring dan Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Kemarin, jajaran pengurus DPD PKS sudah siap mengerahkan sekitar 10.000 massa pendukung SAE.
Humas Tim Pemenangan SAE, Wasto Sumarno mengatakan, rapat akbar ini menjadikan ajang kebulatan tekad kader dan simpatisan PKS untuk bekerja keras memenangkan SAE. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan DPD PKS Kabupaten Bogor, SAE berpeluang memenangkan ajang pemilihan Bupati dalam satu putaran.
“Ikrar nanti merupakan bentuk kesiapan kader dan simpatisan untuk memenangkan SAE dalam satu putaran pemilihan,” ujarnya.
Menurut Wasto, sikap optimisme tersebut didasarkan pada semakin membesarnya kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor. Rakyat saat ini tidak bisa lagi disetir oleh elit politisi dan birokrasi. Makanya PKS meminta kalangan birokrasi untuk bersikap netral.
Sementara Calon Bupati Bogor, Soenmandjaja berjanji untuk menjawab kepercayaan masyarakat bila terpilih nanti. Ia pun siap bekerja keras menciptakan perubahan menuju Kabupaten Bogor yang lebih baik.
Dalam upaya mengatasi pengangguran, SAE bekerja keras menciptakan 100.000 lapangan kerja per tahun untuk mengatasi 450.000 pengangguran. Sehingga dalam jangka lima tahun, angkatan kerja di Kabupaten Bogor muda tersalurkan ke kawasan industri. Hal ini melalui peningkatan investasi (dengan mempermudah perizinan usaha dan perbaikan infrastruktur) dan penyelenggaraan latihan kerja untuk 25.000 angkatan kerja per tahun.

Hal itu nantina sejalan dengan program pengembangan usaha kecil dan menengah, petani, dan peternak. Untuk itu, jika terpilih nanti, SAE akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 milyar per tahun untuk bantuan modal dan pembinaan bagi pengembangan usaha untuk 2.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Petani dan Peternak.
”Kami ingin tercipta ribuan pengusaha baru yang mampu menciptakan ratusan ribu lapanan kerja baru. Sementara itu usaha kecil maupun menengah harus didorong agar ’naik kelas’ agar skala usaha terus berkembang membesar,” tegas Soenmandjaja.
Lebih lanjut Soenmandjaja mengatakan, persoalan kemiskinan yang meningkat setiap tahunnya, tidak terlepas dari makin menurunnya tingkat daya beli masyarakat saat ini. Makanya untuk mengatasi kemiskinan antara lain dilakukan dengan cara meningkatkan daya beli rakyat. Memberi kesempatan bekerja secara layak, akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat kabupaten Bogor.Lebih lanjut Wasto Sumarno mengatakan, dalam kampanye terbuka nanti, SAE secara resmi akan mendeklarasikan komitmennya untuk lebih mendengar masyarakat melalui program Mobile Government (Pemerintahan Bergerak) dalam rangka jaring aspirasi masyarakat dan cepat tanggap memberikan alternatif solusi. Konsep pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya, betul-betul ingin diwujudkan oleh SAE.