2/12/2008

Kang Sunman Siap Gratiskan Pendidikan di Bogor


Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis bertekad untuk menggratiskan biaya pendidikan di Kabupaten Bogor, paling tidak hingga SMP. Tekad tersebut didasari oleh kenyataan, angka rata-rata partisipasi sekolah warga kabupaten Bogor hanya 6,5 tahun. Artinya, mayoritas warga kabupaten Bogor tidak tamat SMP. Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan masyarakat Ciomas, Sabtu (9/2).

"Ini sangat menyedihkan. Oleh karena itu ke depan pendidikan harus digratiskan," ujarnya.

Bahkan tahun 2007 lalu, sekitar 5.000 Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bogor tidak bisa melanjutkan pendidikannya atau drop-out (DO) sampai ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Selain itu lebih dari 40.000 anak lainnya selama dua tahun terkahir terpaksa tidak sekolah akibat kemiskinan yang membelit keluarganya.

Yang lebih menyedihkan, hingga saat upaya konkret Pemkab Bogor dalam menangani persoalan anak putus sekolah sangat rendah. Tak heran jika Laju peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang mampu dicapai oleh pemerintah derah Kabupaten Bogor, pertahunya hanya sekitar 0,4 poin.

Tahun 2006 angka IPM Kabupaten Bogor berada di posisi 69,45 poin ini jauh dari target yang ditetapkan pada tahun yang sama yakni sebesar 72,10 poin. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kabupaten yang memiliki APBD terbesar kedua di Jawa barat ini. Oleh karena itu menurun Kang Sunman, akar masalah yakni kemiskinan di Kabupaten Bogor harus segera diselesaikan dengan langkah nyata. (SL)

Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Bogor Memprihatinkan



Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas – Kunjungan Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis di Ciomas, siang harinya dilanjutkan dengan berdialog bersama ratusan masyarakat miskin Ciomas. Dialog digelar di sela-sela kegiatan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan DPC PKS Ciomas di di Desa Ciapus. Sunmanjaya juga berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Parakan dan Desa Mekarjaya.

Dalam kesempatan itu, Sunmanjaya menyayangkan masih tingginya angka kemiskinan di kabupaten Bogor akibat politik anggaran yang tidak tepat. Menurut Sunmanjaya, politik anggaran di kabupaten Bogor belum memihak dan melayani rakyat. Terbukti 25% rakyat kabupaten Bogor tetap hidup dalam kubangan kemiskinan.

"Dengan APBD hampir Rp 1,5 trilyun yang didukung kekayaan alam melimpah mestinya angka kemiskinan di Bogor bisa ditekan," ujarnya.

Lebih jauh Sunmanjaya mengungkapkan, alokasi anggaran Pemkab Bogor yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat sangat rendah, kurang dari 10 persen. Jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan dana masyarakat yang disedot Pemkab Bogormelalui pajak dan berbagai pungutan lainnya seperti retribusi. (SL)

Kang Sunman Dukung Kabupaten Bogor Barat


Senin, 11 Februari 2008

Nanggung - Sebelumnya di hadapan jamaah Majelis Taklim Darussalam, Nanggung, Bogor, Kang Sunman secara tegas mendukung pembentukan Kabupaten Bogor Barat sebagai upaya menyejahterakan masyarakat Bogor Barat. Sunmanjaya meminta masyarakat mewaspadai kelompok oportunis yang menjadikan pembentukan Bogor Barat sebagai agenda kaum elit.

“Pembentukan Kabupaten Bogor adalah agenda kaum alit, rakyat kecil untuk memberdayakan dirinya, bukan agenda kaum elit yang mengejar kekuasaan semata,” tegas Kang Sunman.

Dalam kesempatan itu Pimpinan MT Darussalam, KH Yahya Zakaria meminta Kang Sunman berteguh hati dalam menghadapi Pemilihan Bupati dan tetap rendah hati serta peduli terhadap persoalan rakyat kecil. KH Yahya juga menyambut baik tekad Kang Sunman untuk memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji yang selama ini kurang dipedulikan.

“Kami juga prihatin dengan kondisi infrastruktur baik jalan, gedung sekolah, maupun sarana kesehatan di Bogor Barat yang hingga saat ini masih memprihatinkan,” ujar KH Yahya. Sebagai contoh, masyarakat Bogor Barat harus ke Ciawi atau Ke Cibinong jika harus dirawat di rumah sakit.

"Ini menyakitkan bagi kami masyarakat Bogor Barat," ujarnya. Oleh karena itu Ia meminta Kang Sunman memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil di Bogor Barat yang sudah bosan dengan janji-janji dari kalangan elit. (SL)

Sunmandjaya Gaungkan Perubahan


Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis SH, Sabtu (9/2) kembali menyambangi konstituennya di Kabupaten Bogor. Sunmanjaya kali ini bertemu tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemerintahan, dan tokoh pemuda dalam rangkaian kegiatan bertajuk "Saba Desa" di sejumlah desa di Kecamatan Ciomas.

Sunmanjaya mengawali kegiatannya dengan berdialog dengan tokoh ulama dan kalangan pesantren di Ponpes Assa'adah, Desa Sukamakmur. Dalam kesempatan itu pimpinan Ponpes Assa'adah, KH Isa Abbas, gagasan pembaruan di kabupaten Bogor yang ditawarkan Sunmanjaya.

"Sudah lama masyarakat merindukan pemimpin yang amanah, tidak korupsi dan berpihak pada rakyat," kata KH Isa Abbas.

Rangkaian kegiatan "Saba Desa" Calon Bupati dari PKS itu diakhiri dengan dialog bersama paguyuban Majelis Taklim se Ciomas di Desa Ciomas Rahayu. Salah seorang tokoh Majelis Taklim Ciomas, KH Munawar mendukung gagasan Sunmanjaya untuk melakukan perbaikan pada sistem pemerintahan di kabupaten Bogor. "Bogor membutuhkan pemimpin yang amanah dan melayani rakyat bukan mementingkan kroninya," tegas Munawar. (SL)

Teruskan Saba Desa, Sunmanjaya Mantapkan Dukungan


Senin, 11 Februari 2008

Leuwiliang - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis, SH melanjutkan kegiatan 'Saba Desa' untuk memantapkan dukungan dari berbagai kalangan di peloksok pedesaan di Kabupaten Bogor. Pekan ini Sunmanjaya memokuskan safari dakwahnya di daerah pemilihan (dapil) 5 yang termasuk ke dalam kawasan Bogor Barat.

Disamping untuk menyerap aspirasi masyarakat yang didatanginya, kegiatan Saba Desa yang dilakukan Sunmanjaya juga dimaksudkan untuk terus memanaskan mesin politik PKS, partai yang mengusungnya. Hingga saat ini Kang Sunman, begitu Ia biasa disapa, sudah mengunjungi 40 desa di 26 kecamatan dan bertemu dengan 100 tokoh lokal dan lebih dari 5.000 anggota masyarakat.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Pilkada PKS Kabupaten Bogor, Eka Wardana, pihaknya melakukan desentralisasi ke masing-masing pengurus tingkat kecamatan terkait penyelenggaran semua kegiatan Cabup dari PKS. Cara tersebut cukup efektif untuk memanaskan mesin politik PKS agar pada saatnya nanti sudah siap berkompetisi secara sehat di Pilkada.

Sementara itu Sunmanjaya mengaku kian percaya diri maju dalam ajang pemilihan bupati melihat makin luasnya dukungan publik terhadap calon bupati dari PKS itu. Senin (11/2) malam, Sunmanjaya kembali memperoleh dukungan dan restu dari pimpinan pondok Pesantren Mambaul Furqon, Desa Karehkel, Leuwiliang, KH Ma’syum.

Dalam kesempatan tersebut, KH Ma’syum mengatakan, dukungan yang diberikannya kepada Sunmanjaya murni karena kesamaan visi dan misi melakukan ishlah atau pembaruan sosial kemasyarakatan, ekonomi dan politik di kabupaten Bogor. Menurut KH Ma’syum, Ia mengenal Sunmanjaya sebagai sosok yang amanah dan berkomitmen melayani ummat.

Dalam kesempatan tersebut, Kang Sunman, begitu Sunmanjaya biasa dipanggil, mengatakan perlunya dukungan yang lebih nyata dari pemerintah kepada dunia pesantren. Pesantren merupakan basis pembinaan mental spritual yang efektif yang terbukti mampu melahirkan kader-kader terbaik bagi umat ini. Para penghafal Al-qur'an yang lahir dari rahim pesantren adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT.

“Sangat memprihatinkan jika selama ini pemerintah daerah melalui APBD kurang begitu peduli terhadap pengembangan pondok pesantren,” ujar Kang Sunman. (SL)

2/11/2008

Kang Sunman Peduli Kesehatan


Ahad, 20 januari 2008
Penyakit demam berdarah yang kian mewabah, mengetuk hati sang calon bupati melaksanakan fogging di Perumahan Pura Bojong, kecamatan Tajur Halang. Sekitar jam 07.30 pengasapan dilakukan oleh petugas. “Kami cukup prihatin dengan mewabahnya demam berdarah akhir-akhir ini, ungkap Soenarto, ketua rw setempat, ''bahkan warga kami cukup banyak terjangkit penyakit berbahaya ini” katanya sambil mengenakan kaos bergambar Sunmanjaya.
Hadir dalam kesempatan Fogging, Ust H. Ade Dodo (ketum DPD PKS), Ust Edi Juhendi (Anggota MPD) dan akh wira sebagai donatur. Jazakallah akh… semoga kebaikan antum memberi inspirasi dan kekuatan kami dalam berjuang.

2/08/2008

Laporan Kunjungan: Kang Sunman Berdzikir


Sabtu, 19 januari 2008
Dalam rangka menyambut tahun baru 1429 H, DKM Nurul Iman menggelar gema muharram ,dzikir dan tausyiah bersama ust, Arifin ilham. Acara yang dihadiri ribuan jamaah pada sabtu (19/01) dan dimeriahkan tim nasyid shalawat nahawand menjadi lebih semarak. Ustad arifin ilham mengajak kita semua untuk bermuhasabah dan mengevaluasi diri. “Mari kita tingkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah, jika bangsa dan negri ini ingin makmur” tausyiah dan do’a dengan ikhlas mampu membuat jamaah ‘banjir’ air mata
Hadir dalam acara dzikir dan tausyiah adalah ust sunmanjaya rukmandis’ biasa disapa kang sunman, KH. Sopyan Tsauri, dan para habaib. Acara yang bertempat di Perum Pabuaran rt 04/14, Cibinong dengan jumlah jamaah mencapai 2000 dimulai dari pukul 08.00-12.00.

2/07/2008

Wajah Saya Dalam Publikasi


Sedikit Riwayat Hidup




Saya dilahirkan di kampong Cipeundeuy, Ciheulang Girang, Desa Caringin Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada 29 September 1957, sebagai anak kedua. Menjelang umur saya dua tahun, kampung kami dibumihanguskan oleh gerombolan yang mengaku DI/TII. Rumah dan sawah yang tengah menguning pun dibakar. Kolam-kolam ikan pun dijebol, harta benda dirampas, Dan ibu kami termasuk salah seorang yang disiksa sehingga matanya mengalami kebutaan selama beberapa bulan. Alhamdulillah kakak dan saya terselamatkan dari amuk api dan pembantaian. Ketika itu, ayah kami tengah bertugas di Manonjaya, Tasikmalaya.

Ayah saya Haji Roekmandis, yang lahir pada 1928. Beliau sebagai anggota TNI-AD bertugas sebagai Pekasmil Kudam di Korem 061/Suryakancana, pernah dimutasi ke Armed V/Pancagiri, lalu kembali ke Korem 061/Suryakancana dan pensiun dengan pangkat Peltu. Sementara, Ibunda, Hajjah Nunung Djubaidah binti H Abdullah, lahir 1933. Ibulah guru mengaji saya orang yang pertama kali memperkenalkan saya membaca AlQuran.

Ayah ibu juga berdagang dan bertani di sawah dan ladang yang cukup luas, serta memelihara ayam dan kambing. Ayah juga membuka usaha galian C.

Selepas pembakaran di Kampung, tak lama kemudian, karena tugas kedinasan, ayah, ibu, kakak dan saya berpindah ke Bogor. Beberapa lama kami menetap di Hotel Bogor, di Tanjakan Empang, Bogor. Kemudian berpindah dan menyewa rumah di Gang Karet, Kampung Pabaton, Jalan Jakarta, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Kota Kaler (di kemudian hari rumah tersebut dibeli, bahkan hingga hari ini menjadi milik orangtua kami dengan alamat baru, Gang Karet I RT 01 RW 01 No. 19 Jl Jenderal A Yani, Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor 16161).

Kami bertujuh bersaudara: Hj Yetty Suchaeti, Soenmandjaja, Titin Sutini, Imas Sumasdeni, Tjitjih Sunensih, Nana Suryana, Encep Sunjaya Sobar, S.sos. Hanya kakak dan saya yang dilahirkan di Sukabumi, sedangkan semua adik-adik di Bogor. Masa-masa bermain saya banyak berenang di Kali Ciliwung, dan Lapangan Pacuan Kuda Tanah Sereal.

Pada 1961-1962 saya bersekolah di TK Nugraha, Korem 061/SK, yang sampai hari ini masih berlokasi di dekat Air Mancur, Jl Pemuda (dulu Jl Pejagalan, Pilar, Cipancer), Bogor. Kepseknya Ibu Ishak Djuarsa dan Ibu Guru Djuju Djuwariah.

Walau pun jarak dari rumah ke TK tdak terlalu jauh, saya selalu diantar dan dijemput ayah. Jika ayah sedang ada tugas, ibulah yang menggantikannya. Beberapa nama teman-teman antara lain: Wowo, Tata, Dadang, Agus, Mansyur,.

Pada 1964-1969 saya bersekolah di SD Negeri 6 Bubulak II di Jl Bubulak. Jika ke sekolah saya memotong jalan melalui karoseri PT Tirtayasa, Pool Damri, Jl Pejagalan, kebun karet/sirih di samping pabrik ban Good Year (perkampungan tersebut kemudian bernama Haur Jaya). Guru-guru antara lain Bpk Sukanta, Ibu Rukoyah, ibu Rohani, Ibu Kartini, Ibu kartini, ibu O Aliana, Ibu Yayat Chardi, Bpk Hasanuddin, Bpk Hasanuddin, Bpk Sura, Bpk Mansyur, Ibu Tjijih, Suwendaningsih. Beberapa teman antara lain, Atu, Maman, Emis, Mulyadi, Enong Anwar Sutaryo, Endun Sudin, Iyeng, Hamid, Endang, Fatmah, Syarifah, Oka, Nana, Udin, Syamsudin, Hamdi, Jono, Sigit, Sudarmo, Engkus Kusnadi, Maman Suratman, Kartini, Hasanah, Ugan Suganda, Juju Jubaedah, Sri, Engkos Kosasih , Tohefni. Bersama Enong Anwar Sutaryo, Tohefni dan saya tim catur sekolah.

Pada 1970-1972 saya diterima di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Negeri Bogor, Jl Heulang. Dari SD Bubulak II hanya saya sendiri yang melanjutkan ke SMEPN. Pada umumnya, teman-teman ke SMP. Saya masih mengingat Ibu/Bpk Guru dan teman-teman di SMEPN. Kakak, saya dan dua orang adik kami adalah alumni SMEPN.

Pada 1973-1975 melanjutkan pendidikan di SMEA Negeri Bogor jurusan Tata Buku. Saya masih ingat dengan baik ibu/bapak guru dan teman-teman di SMEA.

Selepas itu, saya melanjutkan pendidikan di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), Fak. Hukumpada 1981. Karena terbentur sesuatu hal, maka saya tak menyelesaikan kuliah di UIKA namun masuk ke Universitas Terbuka, Fak. Ilmu Sosial & Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara, Angkatan pada 1985.

Sambil kuliah, saya juga mengajar di beberapa sekolah dan almamater seperti pada 1979-1982 menjadi Guru dan Pelatih Bela Diri Madrasah Aliyah PP Darul Fallah. Ciampea, Bogor, 1980-1982 menjadi Guru Madrasah Aliyah PP Darut Taqwa, Cibanteng, Bogor. Sementara, sejak 1978-1996 menjadi Asisten & Dosen Tidak Tetap UIKA. Selain itu, aktivitas dakwah saya mulai pada tahun 1978 hingga sekarang.

Salam Perkenalan dari Kang Sunman


Assalamu'alaikum Wr Wb,
Wilujeng Sumping di Blog saya, Sunmandjaya Rukmandis. Perkenankan saya menyampaikan salam perkenalan kepada siapa pun yang menjadi bagian dari warga Kabupaten Bogor. Oleh teman-teman di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor, saya didaulat untuk menjadi calon Bupati Bogor periode 2008-20013. Ini merupakan amanat berat yang harus saya pikul mengingat sedikit pun tak ada dalam bayangan saya menjadi orang nomor satu di Kabupaten yang punya 40 Kecamatan tersebut. Kendati berat, izinkan saya untuk memohon doa restu kepada Bapak, Ibu, Saudara, Saudari, dan semua pihak yang mau bersama-sama membangun Kabupaten Bogor untuk lebih sejahtera.
Demikian, salam perkenalan saya mudah-mudahan dapat dimaklumi dan selamat menikmati isi Blog ini.
Wassalamu'alaikum Wr Wb