6/19/2008

SAE Siap Dorong Investasi Di Kabupaten Bogor


Hari kedua Fokus Diskusi yang digelar Radar Bogor menghadirkan pasangan Sunmadjaya-Ace Supeli (SAE) . Berbagai permasalahan yang terus memayungi Kabupaten Bogor selama ini dibahas Sae bersama jajaran redaksi Radar Bogor, kemarin. Berikut ulasannya.

PASANGAN calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor Sunmandjaya-Ace Supeli (SAE) bertekad membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik ke depan. Ambisi tersebut, dituangkan dalam visi dan misi yang dijewantahkan dalam delapan program. Kedelapan misi itu, Pertama, memimpin dan membina Pemkab Bogor yang bersih, peduli, profesional, berwibawa, dan terpercaya dalam memberikan pelayanan publik yang partisipatif, berkualitas, efisien, efektif, dan transparan.
Kedua meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa menuju masyarakat madani. Ketiga meningkatkan kualitas kesehatan dan pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat terutama untuk kalangan tidak mampu.
Keempat meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan terutama untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Kelima meningkatkan peran serta dan pemberdayaan perempuan. Keenam meningkatkan perekonomian dengan mendorong tumbuhnya investasi yang berbasis industri, pertanian, pariwisata, sektor koperasi dan usaha kecil menengah.
Ketujuh, meningkatkan hubungan industrial antara pengusaha, pekerja/buruh dan lingkungan masyarakat sekitar yang harmonis, seimbang, dan saling menguntungkan. Kedelpan meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Mungkin akan ditambah lagi setelah mendapat masukan-masukan, termasuk dari jajaran redaksi Radar Bogor,” ungkap Sunmandjaya mengawali diskusi, kemarin.
Usai memaparkan visi dan misi, pasangan Sae pun langsung diserang berbagai pertanyaan, namun dengan lugas Sae menjawabnya. Terutama menyangkut masalah hubungan bilateral antara Kota dan Kabupaten Bogor yang sering muncul ke permukaan terkait konflik Terminal Laladon-Bubulak, dan juga masalah TPA Galuga.
Menurut Sunmandjaya kerjasama bilateral antara Kota dan Kabupaten Bogor sudah terjalin sejak lama. Bukan hanya dengan Kota Bogor, hubungan itupun juga sudah terjalin dengan daerah-daerah tetangga lainnya seperti Sukabumi, Cianjur, Depok dan Bekasi.
“Kedepan daerah-daerah tetangga harus dijadikan mitra membangun dan mengembangkan potensi daerah masing-masing. Bogor Kota dan Kabupaten bukan daerah penyangga, tetapi sebagai mitra pembangunan untuk daerah-daerah lainnya. Nah kedepan citra kualitas dan martabat masyarakat Kabupaten Bogor harus ditingkatkan, agar daerah lain mau diajak bermitra," tuturnya.
Membangun kemitraan itu kata Sumanjaya juga akan dilakukan di sektor pendidikan dan kesehatan. Selama ini kata dia rumah sakit dan pendidikan tak jarang dimanfaatkan oleh warga luar Kabupaten. Sebaliknya, tak sedikit warga kabupaten yang memanfaatkan fasilitas rumah sakit yang di Kota Bogor. “Meski kita sebenarnya lebih beruntung karena memiliki RSUD seperti rumah sakit Cibinong, Ciawi, Leuwiliang dan Cileungsi,” tandasnya.
Meski demikian Sunmanjaya menekankan semewah apun rumah sakit jangan mau jadi penghuni. Intinya lebih kepada menjaga kesehatan, mengingat luasnya wilayah kabupaten, Puskesmas gratis saja tetap masih menjadi beban jika biaya transportasi menuju Puskesmas mahal.
Maka ia berencana agar kedepan meneyediakan kesempatan luas bagi mahasiswa kedokteran bogor, tapi selanjutnya menandatangani kontrak masuk agar setelah lulus memberi pelayanan di wilayahnya. “Political will memang sedang dirancang walau belum disepakati,” akunya.
Lalu bagaimana dengan rencana pendidikan gratis? Sumandjaya tak bisa memastikannya, namun berjanji akan terus diupayakan dengan melihat kemampuan APBD. “Kita sedang membicarkan kemungkinan pendidikan gratis sembilan tahun,” tandasnya. Dia beralasan APBD sekarang masih minim dan perlu sekitar Rp200 miliar guna mewujudkannya.
Sehingga kedepan, bukan pendidikan gratis sembilan tahun, melainkan pendidikan dengan lokasi dan biaya terjangkau serta gratis bagi yang tak mampu. “Bukan lagi namanya kewajiban belajar sembilan tahun tetapi hak belajar sembilan tahun,” ujarnya.
Ini penting kata dia, karena IPM pendidikan Kabupaten Bogor terbawah kedua se Jawa Barat dengan rata-rata lama sekolahnya hanya 6,9 tahun.

Mendorong Tumbuhnya Investasi

Dalam misinya, pasangan Sae juga berjanji mengutamakan arah pembangunan Kabupaten Bogor lewat peningkatan perekonomian dan mendorong tumbuhnya investasi berbasis industri, pertanian, serta pariwisata.
Salah satunya menurut Sunmandjaya, dilakukan dalam bentuk pembangunan dan pembinaan sentra-sentra produksi industri, agrobisnis, pariwisata dan koperasi maupun UKM sesuai dengan potensi alam maupun SDM masing-masing desa atau kecamatan di Kabupaten Bogor. "Termasuk juga perbaikan infrastruktur yang menunjang pertumbuhan ekonomi seperti jalan raya dan irigasi," terangnya.
Sementara untuk mengatasi masalah warung remang-remang sekitar Parung dan Kemang, Sunmanjaya meminta jangan hanya menyalahkan PSK saja, tapi perlu juga ditindak para lelaki hidung belang termasuk pengelolanya. "Ada tiga permasalahan yang terkait persoalan itu, yakni moral spiritual keagamaan, pendidikan serta ekonominya. Tiga hal tersebut bisa dicarikan alternatif penyelesaian masalahnya, yang dapat dilakukan dengan pendekatan," katanya.
Sedangkan terkait pembangunan Pasar Parung, Ace Supeli mengatakan, awalnya proses pembangunan pasar tersebut telah melalui tahapan-tahapan pembangunan pasar yang sesuai aturan. "Tapi mengapa terbengkalai? Masalah ini menurut saya harus benar-benar dicermati, manajemen koordinasi dalam mengatasi ini bagi saya merupakan salah satu solusinya," pungkas Ace.


Bangun Puncak II
Bukan hanya Parung, wilayah Puncak juga menjadi prioritas Sae. Puncak yang kini makin sembrawut dan kumuh Sunmandjaya-Ace prihatin. Salah solusi mengatasi sembrawut dan macetnya Puncak dengan membuat jalur alternatif atau membangun kawasan puncak II. Tetapi harus ada koordinasi dengan kabupaten lain, seperti Cianjur. “Insya Allah program ini akan menjadi program unggulan. masalah pariwisata ini akan kami perhatikan karena telah masuk kedalam visi dan misi” beber Ace.
Menyikapi maraknya tempat-tempat maksiat di kawasan puncak, Sae kurang sepakat jika diatasi lewat kekerasan, namun harus dengan pencerahan. Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh PKS ini berjanji akan menjalankan amanah yang telah diberikan dengan bertanggung.(radarbogor)


Tidak ada komentar: