11/08/2008

Paradigma Baru Pembangunan Bogor

Oleh: H. Tb Soenmandjaja Rukmandis
Calon Bupati Bogor Periode 2008-2013

Berdasarkan evaluasi terhadap kondisi empiris Kabupaten Bogor secara komprehensif, bisa kita saksikan dan rasakan bersama betapa berat tantangan pembangunan Kabupaten Bogor saat ini dan dimasa yang akan datang. Dengan permasalahan yang sedemikian kompleks, adalah ironis jika perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor tidak mengalami perbaikan dengan melibatkan partisipasi semua stakeholder pembangunan di Kabupaten Bogor. Ada sejumlah catatan yang perlu kami kemukakan terkait perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor saat ini dan masa yang akan datang.
Pertama, Paradigma pembangunan tidak lagi sekedar membangun jaringan infrastruktur perkotaan/pedesaan, melainkan juga membangun kemitraan, partisipasi masyarakat, dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan ini, pembangunan berfokus pada empat hal; memperbaiki kualitas hidup penduduk (livability), meningkatkan daya saing (competitiveness), memperbaiki kualitas aparatur dan manajemen pemerintah (good governance and management), dan meningkatkan kapasitas fiskal (bankability).
Kedua, reformasi birokrasi menuju birokrasi yang bersih, transparan, dan kuat adalah modal dasar paling penting bagi pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan. Birokrasi berperan sebagai katalisator yang mengarahkan jalannya pembangunan. Sehingga birokrasi memegang peran kunci dalam kepuasan masyarakat sekaligus daya saing ekonomi. Selain itu perlu dibangun kemitraan yang harmonis dan dinamis antara eksekutif dengan seluruh stakeholder terutama lembaga DPRD.
Sementara itu untuk lebih menajamkan fungsi pelayanan publik serta memperkuat proses penyerapan aspirasi langsung dari masyarakat Kabupaten Bogor, kami akan melakukan sejumlah terobosan antara lain menyelenggarakan Mobile Government (Pemerintahan Bergerak) dalam rangka jaring aspirasi masyarakat dan aksi cepat tanggap memberikan alternatif solusi yang implementatif.
Ketiga, aliansi regional dan peningkatan partisipasi swasta dalam penyediaan infrastruktur. Dengan terbatasnya kemampuan pemerintah daerah di satu sisi dan semakin meningkatnya kebutuhan investasi dalam infrastruktur menjadikan kemitraan antara Pemda dan swasta sesuatu yang niscaya.
Keempat, Pembangunan sosial yang lebih luas dalam upaya memperbaiki kualitas hidup manusia yang bermuara pada peningkatan produktivitas kerja. Hal itu pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi. Pembangunan sosial juga penting untuk menciptakan harmoni yang bisa mencegah munculnya konflik sosial-politik yang seringkali disulut oleh faktor kesenjangan standar hidup. Guncangan sosial bukan saja melahirkan luka sosial namun juga berdampak negatif bagi pembangunan.
Kelima, koordinasi dalam perencanaan dan implementasi kebijakan pembangunan yang lebih baik antara pemerintah pusat, provinsi serta pemerintah daerah yang beririsan. Koordinasi, terlebih di era desentralisasi, sangat penting terutama kesatuan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian pembangunan. Interdependensi yang sinergi, beradab, bermartabat, serta yang kuat antardaerah terutama dalam konteks regional Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Purwakarta serta Provinsi Banten .
Secara umum rencana pembangunan Kabupaten Bogor selama ini memiliki visi yang sudah baik bahkan ideal. Oleh karena itu perlu tercipta kesinambungan pebangunan dengan melanjutkan program pembangunan yang sudah baik serta merampungkan sejumlah Raperda yang masih tertunda.
Perlu juga ditekankan Pembangunan yang tetap mengedepankan kelestarian lingkungan berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yang sudah ditetapkan. Sementara iu di beberapa kawasan perlu dilakukan penataan dan perbaikan lingkungan hidup untuk menciptakan kawasan yang lebih sehat.

*) Disampaikan dalam pengantar penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di depan sidang paripurna DPRD Kabupaten Bogor

8/16/2008

Ace Supeli Ikut Baksos

PARUNG - Kampanye putaran kedua, pasangan Soenmandjaja-Ace Supeli (SAE) menyambangi warga di zona C, yang meliputi Ciampea Tenjolaya hingga Rancabungur. Kali ini Calon Wakil Bupati Ace Supeli sejak pagi sudah berada di pasar tradisional Ciseeng.

Kunjungan pertama kali mendatangi pasar benih ikan untuk melihat transaksi jual beli, selanjutnya rombongan terus merangsek masuk ke pasar dan menyapa beberapa pedagang. Para pedagang ini berharap sang calon wakil bupati membangun pasar yang menjadi pusat bisnis warga Ciseeng yang mayoritas petani ikan.
Setelah puas dengan para pedagang, Ace melanjutkan perjalanan ke kampung Lengkongbarang Desa Iwul Kecamatan Parung. Tepatnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ij'tihat, para jamaahnya dan kader PKS sedang menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako.
Dalam sambutannya, Ace Supeli berjanji memprioritaskan pemberian gaji untuk para ustadz dan pengajar ngaji, juga perbaikan sarana dan prasarana ibadah termasuk melengkapi fasilitasnya. Selain itu, dia mengesahkan Perda tentang diniyah, sehingga setiap siswa yang masuk SMP harus mampu mengaji dan salat. "Kita mengalokasikan anggaran-anggaran secara adil, terutama untuk pendidikan dan kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Baksos yang telah rutin terselenggara itu menjadi lebih menarik karena dihadiri Calon Bupati, sehingga ratusan warga secara spontan langsung berkumpul dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berkeluh kesah berbagai permasalahan di desa itu. Salah satunya masalah pembangunan jalan desa.
"Jalan desa Iwul ini belum pernah diaspal, sepertinya masyarakat belum merasakan pembangunan, padahal kita juga rutin membayar pajak," ungkap seorang warga Suamah (45). Setelah selesai beramah tamah, Ace kembali melanjutkan perjalanan menuju Pamijahan untuk bertemu dengan masyarakat di wilayah tersebut.

SAE Kunjungi RSD Leuwiliang

LEUWILIANG - Rumah sakit dan pasar tradisional masih menjadi lokasi kampanye pasangan Sunmandjaja Rukmandis-Ace Supeli (SAE) . Sekitar pukul 08:00 WIB, Sunmanjaja yang menumpang mobil kijang Innova menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang. Kampanye SAE kali ini, tak diikuti dengan massa yang terlalu banyak. Pasangan ini hanya mengerahkan beberapa simpatisannya untuk menemaninya berkampanye.
Setibanya di Leuwiliang, ia langsung meninjau kondisi bangunan rumah sakit, fasilitas yang dimiliki dan kelanjutan pembangunan rumah sakit yang sempat dipertanyakan warga.
Selain itu, berdialog dengan pasien dan manajemen rumah sakit mengenai perkembangan kesehatan pasien dan kondisi RSD Leuwiliang.” Meskipun saya tak terpilih pada pemilihan nanti, saya tetap menyampaikan temuan-temuan ini ke jajaran fraksi PKS untuk mencari penyelesaian permasalahan disini,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Hampir satu jam berkunjung ke RSD Leuwiliang, Sunmandjaja berkunjung ke Pasar Leuwiliang dengan berjalan kaki. Terlebih jarak antara pasar dan rumah sakit ini tak terlalu jauh yakni sekitar 500 meter.
Di Pasar ini, Soenmandjaja menyapa para pedagang dan warga sekitar. Selain itum berdialog dengan pengelola pasar. Langkah ini untuk mencari masukan dari para pedagang yang merupakan salah satu faktor penentu dalam pembangunan di wilayah Leuwiliang.
selain itu, ia juga mengkritisi kemacetan yang terjadi di Leuwiliang. Padahal, menurutnya, keberadaan terminal Leuwiliang sudah selayaknya mampu mengatasi kemacetan di daerah tersebut.
“Dua faktor ini yang harus segera dibenahi, yaitu pasar dan terminal. Jika ini bisa berfungsi dengan baik, maka kemacetan bisa teratasi,” lanjutnya.
Dia juga menyapa anak-anak yang berada di dalam pasar. Bahkan, ia tetap mengingatkan kepada anak-anak ini untuk terus bersekolah. Setelah mengunjungi pasar, sekitar pukul 10:30 Soenmanjaja bersama rombongan berkunjung ke rumah sekretaris Pemuda PUI Kabupaten Bogor, Samsi di Kampung Kandangsapi RT 2/1 Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang. Disini, Soenmanjaja bersilaturahmi hampir satu setengah jam dengan puluhan pemuda PUI. “ Kedatangan saya kesini untuk bersilaturahmi dan meminta nasihat pada mereka terkait pencalonan saya dan Pak Ace,” katanya singkat.
Sementara, Samsi mengungkapkan, kedatangan Soenmanjaja merupakan undangan dari pengurus pemuda PUI, sekaligus untuk memberikan dukungan kepada pasangan SAE.
“Saya selaku sekretaris PUI tetap konsen mendukung pasangan SAE untuk menjadi bupati dan wakil bupati Bogor,” kata Samsi.
Tepat pukul 12:00 WIB, Soenmanjaja mengakhiri kampanyenya. Dia langsung menaiki kendaraannya dengan pengawalan dari aparat kepolisian dan langsung menuju Jakarta untuk menghadiri rapat di DPP PKS.

Hingga H-5 Logistik Belum Tersebar

CIBINONG - Jajaran KPU Kabupaten Bogor tak bisa tidur nyenyak sebelum logistik pemilihan bupati-wakil bupati (Pilbup) tersebar hingga tempat pemungutan suara (TPS). Untuk itu, penyelenggara Pilbup ini harus dua kali meninjau pencetakan surat suara di PT Betawimas Cemerlang di Desa Cikiwul Kota Bekasi. Kemarin Ketua KPU Kabupaten Bogor, Aan Hanafiah mendatangi percetakan suara itu, setelah sehari sebelumnya tiga anggota KPU juga meninjau ke tempat percetakan tersebut.
“Saya harus memastikan agar percetakan surat suara dan logistik lainnya harus sudah beres sebelum 19 Agustus. Agar pendistribusian ke setiap kecamatan tak telat,” kata Aan kepada Radar Bogor di ruangannya kemarin.
Logistik yang paling dikhawatirkan Aan adalah kartu pemilih. Ia khawatir bila pendistribusian kartu pemilih tak sampai hingga pemilih. “Pengalaman di Pilgub lalu, ada beberapa kesalahan. Kartu pemilih yang seharusnya dikirimkan ke Kecamatan Tanjungsari malah dikirim ke Kecamatan Ciomas,” kata Aan mengenang.
Untuk menghindari kesalahan itu, KPU Kabupaten Bogor mengirimkan orang ke tempat percetakan kartu pemilih di Purwokerto Jawa Tengah. Sekretaris KPU Nuradi dan Ketua Divisi Humas Achmad Fauzi sudah bertolak ke sana untuk memantau percetakannya.
“Jika ada salah warna saja, kami meminta agar kartu pemilih tersebut dicetak ulang,” ujar Aan.
Setelah seluruh logistik tersebar, panitia pemilih kecamatan (PPK) hanya butuh waktu tiga hari untuk membereskan dan menyebarkan semua logistik itu ke tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya mencapai 7.000 buah. “H-1 sebelum pencoblosan semua logistik harus sudah stand by di masing-masing TPS. Atau paling lambat malam hari sebelum waktu pencoblosan,” tambah mantan Camat Cileungsi ini.

SAE Siap Genjot IPM

CIAWI - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Soenmandjaja dan Ace Supeli (SAE) memanfaatkan maksimal Kesempatan terakhir kampanye di Zona E. Mengawali kegiatan di wilayah selatan Kabupten Bogor, pasangan ini talk show di Radio Megaswara.
Dalam talk show tersebut, pasangan SAE berjanji prioritas utama bila terpilih yakni menggenjot peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). "Kita merasa prihatin karena IPM Kabupaten Bogor masih sangat rendah, makanya kami berupaya meningkatkannya" Ucap Soenmandjaja.
Ace menambahkan, pendidikan merupakan faktor utama menuju perubahan kearah yang lebih baik. "Pendidikan modal dasar untuk harus memperoleh perhatian khusus" Ujarnya.
Tidak hanya itu, Ace mengatakan bila pasangan SAE terpilih bakal menghilangkan ketimpangan pembangunan serta kesejahteraan antara satu dengan yang lainnya terutama wilayah Bogor Barat yang mempunyai banyak potensi tapi dalam pembangunan masih tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di kabupaten Bogor. "Seharusnya semua daerah mendapatkan pemerataan pembangunan yang sama untuk menuju kesejahteraan masyarakat," katanya.
Setelah mengisi talk show, Rombongan SAE langsung meluncur ke Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin untuk mengisi khutbah Jum’at di masjid Perguruan Islam Darul Ulum yang dilanjutkan silaturahim ke rumah Deden Pimpinan Darul Ulum.
Selepas itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Cimande untuk bertemu dengan salah satu tokoh Cimande yaitu H. Aus yang dihadiri oleh beberapa ulama lainnya. Dalam kesempatan tersebut Aus menyatakan dukungannya terhadap pasangan SAE. "Sosok Soenmandjaja memiliki kapabilitas dan kapasitas keilmuan serta diyakini jujur dan bersih yang akan mampu membawa Bogor lebih maju," Ucapnya.
Pertemuan selanjutnya dilaksanakan di desa Pasir Muncang, Kecamatan Caringin di rumah ketua LPM Ibrahim yang dihadiri pula oleh Aep mantan kades Muara Jaya, Kecamatan Caringin. Dalam kesempatan ini Calon Bupati Soenmandjaja yang didampingi ketua DPD PKS Kab. Bogor Ade Dodo .
Dalam pertemuan tersebut, Ade mengklarifikasi isu-isu black Campaigne yang diarahkan kepadanya dan menyatakan ketidakbenaran isu tersebut serta akan memproses secara hukum bila masih ada yang melakukan penyebaran isu-isu tersebut.
Perjalanan kampanye berakhir di rumah Zaenudin selaku tokoh masyarakat di desa Pandansari, Kecamatan Ciawi. Dalam pertemuan tersebut, Zaenudin memberikan motivasi agar pasangan SAE untuk terus maju dan berjuang dalam arena pilbup kali ini. "Kami akan mendukung pasangan SAE secara penuh" ujar Zaenudin yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Pandansari.
Ditempat yang terpisah, sekitar pukul 10.00 WIB Istri Soenmandjaya yang didampingi oleh kewanitaan DPD dan DPC PKS mengunjungi Polsek Ciawi serta RSUD Ciawi. "Kunjungan kami sebagai ajang silaturahmi kepada masyarakat, selain itu kami juga menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 24 Agustus nanti" Ucap Istri Soenmandjaya

8/15/2008

Permudah Investor, Buka Kantor Perijinan Satu Atap

Bila mendapat amanah menjadi pemimpin di Kabupaten Bogor, pasangan Soemandjaja-Ace Supeli (Sae) bertekad menciptakan kemandirian ekonomi. Berbagai program berbasis peningkatan ekonomi sudah mereka persiapkan agar warga di bumi tegar beriman sejahtera. Apa saja programnya?

Membangun dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bogor tak semudah membalikkan tangah. Terlebih dampak negatif lesu perekonomian sangat terasa di daerah yang berbatasan langsung dengan pusat ekonomi yakni Jakarta.
Selain itu, letak geografis wilayah sangat luas sekitar 2.301,95 Km2, dengan 40 kecamatan.
Hingga saat ini, perekonomian di Kabupaten Bogor masih belum merata, sehingga wilayah tengah, dan timur perkembangan industrinya cukup pesat.
Sementara wilayah barat dan selatan tingkat perekonomiannya masih stagnan. Untuk itu, bila terpilih menjadi Bupati Bogor, pasangan Sae, merancanng berbagai program peningkatan ekonomi. Pasangan ini ingin menjadikan wilayah ini menjadi pusat perekonomian di Jawa Barat. Bila perlu menjadi basis penguatan ekonomi nasional.
Hal itu sangat mungkin karena secara geografis Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga ibukota negara yakni Jakarta. Disebelah timur berbatasan dengan Cibubur dan di utara bersentuhan langsung dengan Kota Depak dan Tanggerang, Banten.
Nah, untuk mewujudkan kemandirian perekonomian ini, pasangan SAE membuat terobosan terutama memperbaiki proses perijinan agar investor mudah masuk ke bumi tegar beriman ini. Salah satu caranya membuat pelayanan satu atap bagi para investor agar perijinan lebih mudah dan cepat.
“Investasi sangat perlu untuk pendukung kegiatan ekonomi, makanya kami perbaiki mekanisme perijinan agar tidak ada kesan sulit dan ribet sehingga investor tertarik masuk ke Bogor,” kata Calon Bupati Bogor Soemandjaja Rukmandis.
Pelayanan satu atap ini untuk memangkas proses perizinan yagn selama ini masih berbelit atau birokrasi kompleks. Tak heran bila investor mengeluh harus bolak balik mengurus perijinan, belum lagi pungutan liar (Pungli) dalam proses perijinan tersebut. “Kita pasti menerapkan pelayanan satu atap, dan kita membrantas Pungli,” tandasnya.
Tak hanya itu, pasangan ini juga ingin membuka terobosan baru terutama mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM). Caranya mengklasifikasikan UKM sesuai potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. “Kami gunakan potensi yang ada diwilayah tersebeut, barulah nanti akan kita bentuk sentra-sentra produksi industri, agrobisnis dan UKM,” jelasnya.
Namun paling utama, menciptakan stabilitas perhubungan dalam hal ini perbaikan infrastruktur jalan sebagai modal dasar kelancaran mobilitas angkutan. Soalnya hingga saat ini jalan-jalan baik jalan provinsi maupun kabupaten kondisinya banyak yang rusak. Untuk itu, SAE menjanjikan perbaikan infrastruktur berupa jalan dan jembatan terutama rehab jalan yang rusak parah.“Pembangunan dan perbaikan jalan juga sangat penting karena hal itu merupakan penunjang roda ekonomi, maka perbaikan jalan menjadi fokus utama untuk mendorong peningkatan investasi,” pungkasnya.

Insya Allah, Menang Satu Putaran

CIBINONG - Pasangan Soenmandjaja Rukmandis – Ace Supeli (SAE), mengoptimalkan kampanye terbuka. Makanya hari ini bakal unjuk kekuatan pada kampanye terbuka di Lapangan Ciriung, Cibinong. Dalam rapat akbar bakal dihadiri Presiden PKS, Tifatul Sembiring dan Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Kemarin, jajaran pengurus DPD PKS sudah siap mengerahkan sekitar 10.000 massa pendukung SAE.
Humas Tim Pemenangan SAE, Wasto Sumarno mengatakan, rapat akbar ini menjadikan ajang kebulatan tekad kader dan simpatisan PKS untuk bekerja keras memenangkan SAE. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan DPD PKS Kabupaten Bogor, SAE berpeluang memenangkan ajang pemilihan Bupati dalam satu putaran.
“Ikrar nanti merupakan bentuk kesiapan kader dan simpatisan untuk memenangkan SAE dalam satu putaran pemilihan,” ujarnya.
Menurut Wasto, sikap optimisme tersebut didasarkan pada semakin membesarnya kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor. Rakyat saat ini tidak bisa lagi disetir oleh elit politisi dan birokrasi. Makanya PKS meminta kalangan birokrasi untuk bersikap netral.
Sementara Calon Bupati Bogor, Soenmandjaja berjanji untuk menjawab kepercayaan masyarakat bila terpilih nanti. Ia pun siap bekerja keras menciptakan perubahan menuju Kabupaten Bogor yang lebih baik.
Dalam upaya mengatasi pengangguran, SAE bekerja keras menciptakan 100.000 lapangan kerja per tahun untuk mengatasi 450.000 pengangguran. Sehingga dalam jangka lima tahun, angkatan kerja di Kabupaten Bogor muda tersalurkan ke kawasan industri. Hal ini melalui peningkatan investasi (dengan mempermudah perizinan usaha dan perbaikan infrastruktur) dan penyelenggaraan latihan kerja untuk 25.000 angkatan kerja per tahun.

Hal itu nantina sejalan dengan program pengembangan usaha kecil dan menengah, petani, dan peternak. Untuk itu, jika terpilih nanti, SAE akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 milyar per tahun untuk bantuan modal dan pembinaan bagi pengembangan usaha untuk 2.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Petani dan Peternak.
”Kami ingin tercipta ribuan pengusaha baru yang mampu menciptakan ratusan ribu lapanan kerja baru. Sementara itu usaha kecil maupun menengah harus didorong agar ’naik kelas’ agar skala usaha terus berkembang membesar,” tegas Soenmandjaja.
Lebih lanjut Soenmandjaja mengatakan, persoalan kemiskinan yang meningkat setiap tahunnya, tidak terlepas dari makin menurunnya tingkat daya beli masyarakat saat ini. Makanya untuk mengatasi kemiskinan antara lain dilakukan dengan cara meningkatkan daya beli rakyat. Memberi kesempatan bekerja secara layak, akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat kabupaten Bogor.Lebih lanjut Wasto Sumarno mengatakan, dalam kampanye terbuka nanti, SAE secara resmi akan mendeklarasikan komitmennya untuk lebih mendengar masyarakat melalui program Mobile Government (Pemerintahan Bergerak) dalam rangka jaring aspirasi masyarakat dan cepat tanggap memberikan alternatif solusi. Konsep pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya, betul-betul ingin diwujudkan oleh SAE.

Surat Suara tak Punya Lipatan

Setelah di-deadline agar logistik Pilbup Bogor tersalurkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebelum 20 Agustus, anggota KPU Kabupaten Bogor langsung bergerak.
Kemarin, sekretaris KPU Nuradi dan tiga anggota KPU Kabupaten Bogor, Haryanto Surbakti, Romli Eko Wahyudi serta Achmad Fauzi, langsung mendatangi percetakan surat suara PT Betawimas Cemerlang di Desa Cikiwul Kota Bekasi.
Setibanya di sana mereka langsung melihat hasil cetakan surat suara yang sebagian sudah jadi cukup bagus. Artinya, sama persis yang diinginkan KPU.
Radar Bogor sempat membandingkan surat suara pemilihan bupati (Pilbup) Bogor dengan surat suara pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang digelar 12 April lalu. Dari segi kualitas, cetakan kartu suara Pilbup tampak lebih bagus. Gambarnya lebih terang dan kertasnya pun lebih tebal serta putih.
Kendati puas dengan hasil cetakan, namun anggota KPU masih diliputi kekhawatiran. Pasalnya, surat suara yang sudah tercetak dan siap didistribusikan itu tidak dalam bentuk lipatan alias terlipat. Malahan tanda lipatan pun tak tampak.
“Tidak adanya tanda lipatan tersebut, dikhawatirkan membuat anggota PPK salah melipat dan menambah pekerjaan,” kata Ketua Divisi Organisasi, Logistik dan Keuangan KPU Kabupaten Bogor, Haryanto Surbakti.
Menurutnya, bila semua surat suara sudah didistribusikan pada 20 Agustus, maka PPK di setiap kecamatan harus bisa melipat surat suara tiga hari atau satu hari sebelum pencobosan.
“Mudah-mudahan saja bisa. Kami juga memberikan teknis pelipatan surat suara kepada teman-teman PPK. Tapi kami masih khawatir,” kata Haryanto.
Jumlah surat suara yang tercetak sebanyak 2.800.701 lembar, plus 2,5 persen cadangan bila ternyata ada yang rusak. Surat suara Pilbup sendiri dilipat lima sesuai jumlah pasangan calon yang bertarung. Ini sangat berbeda dengan Pilgub lalu yang hanya tiga lipatan.
Dalam surat suara, pasangan Djurus memilih background foto berwarna biru tua. Keduanya mengenakan jas dan kopiah serta berdasi. Pasangan HMD-N memakai busana berkalungkan sarung dan memakai kopiah. Background foto mereka coklat.
Pasangan nomor urut tiga, Sae, memakai baju koko batik dengan kopiah. Latar belakang foto mereka biru berbalut putih.
Sedangkan pasangan nomor urut empat, Nu Sae, memilih background foto kuning cerah. Pasangan ini tampil beda dengan tidak mengenakan kopiah. Terakhir, pasangan nomor Rahman mengenakan jas, berdasi dan berkopiah. Background foto mereka oranye yang bercampur merah.
Direktur PT Betawimas Cemerlang, Andy Mudjiadi mengatakan, kertas suara Pilbup ini berbahan kertas U.V.Dull 80 gram. “Jenis kertas ini berbeda dari kertas lainnya. Kami memesannya secara khusus di PT Purbautama,” klaimnya.
Kelebihan lainnya, surat suara yang dicetak dengan biaya hampir Rp1 miliar ini dilengkapi dengan pengaman sehingga sulit dipalsukan. “Kami menggunakan semacam security khusus agar tidak bisa ditiru atau diperbanyak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Andy menargetkan, surat suara sudah selesai dan didistribusikan ke masing-masing kecamatan maksimal 20 Agustus mendatang.
Selain memantau surat suara, KPU juga memantau pembuatan kartu pemilih yang dilakukan di Purwokerto. Sekretaris KPU Nuradi dan Ketua Divisi Humas Achmad Fauzi setelah dari Bekasi langsung bergerak ke sana. “Jumat nanti baru akan kita umumkan bagaimana perkembangan percetakan kartu pemilih,” kata Fauzi.
Sementara itu, KPU hingga kemarin baru mendistribusikan kotak suara ke seluruh kecamatan. Surat model C untuk berita acara penghitungan suara di tingkat TPS juga sudah mulai didistribusikan ke beberapa kecamatan. Sedikitnya ada 53 item logistik yang harus sampai ke PPK sebelum 20 Agustus mendatang.

8/11/2008

DELAPAN Program Unggulan SAE

Berikut Ini DELAPAN Program Unggulan Pasangan SAE
1. Memimpin dan membina Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yang bersih, peduli, profesional, berwibawa, dan terpercaya dalam memberikan pelayanan publik yang partisipatif, berkualitas, efisien, efektif, dan transparan dengan berlandaskan pada iman dan taqwa.
2. Mengadakan Mobile Government (Pemerintahan Bergerak) dalam rangka jaring aspirasi masyarakat dan cepat tanggap memberikan alternatif solusi.
3. Mengalokasikan bantuan operasional ke-RT-an dan ke-RW-an sebesar Rp15 milyar per tahun.
4. Memprioritaskan pembangunan di bidang mental spiritual keagamaan dengan memberikan anggaran bantuan sebesar Rp200 milyar per tahun untuk lembaga-lembaga pendidikan Islam dan guru-guru di Pesantren, Madrasah, Taman Pendidikan Al Quran, Majelis Ta’lim dan lembaga-lembaga sejenis lainnya.
5. Mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 milyar per tahun untuk bantuan modal dan pembinaan bagi pengembangan usaha untuk 2.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Petani dan Peternak.
6. Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dengan menyelenggarakan sekolah bermutu dan terjangkau melalui pembebasan biaya Penerimaan Siswa Baru pada sekolah negeri dan penganggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOS Daerah) minimal Rp 20 milyar per tahun.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) minimal Rp25 milyar untuk sekitar satu juta penduduk di luar penduduk miskin yang sudah ditanggung oleh APBN melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
8. Menciptakan 100.000 lapangan kerja per tahun untuk mengatasi 450.000 pengangguran dengan peningkatan investasi (dengan mempermudah perizinan usaha dan perbaikan infrastruktur) dan penyelenggaraan latihan kerja untuk 25.000 angkatan kerja per tahun.

8/10/2008

SAE Lakukan Bakti Sosial

BOGOR, (PR).-Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor nomor urut tiga, Soenmandjaja Rukmandis dan Ace Supeli (SAE), pada hari ketiga masa kampanye Pemilihan Bupati Bogor, Sabtu (9/8), menggelar kampanye terbuka di tiga tempat berbeda. Kampanye diisi kegiatan bakti sosial dengan memberikan sembako kepada kaum duafa, janda, dan fakir miskin di Kampung Salabenda, Desa Parakan Jaya, Kec. Kemang, Kab. Bogor.
Kegiatan serupa dilakukan di Kompleks Bojong Lestari, Bojong Gede. Kampanye diakhiri dengan pemberian bantuan kepada korban rumah longsor di Kampung Patambuan, Desa Semplak Barat.
Dalam orasinya, pasangan SAE mengatakan, sudah saatnya masyarakat Kab. Bogor memilih pemimpin yang bersih. Mereka juga menekankan, bila terpilih, hal pertama yang akan dilakukan adalah memberantas segala bentuk korupsi.
"Jika terpilih, jabatan itu adalah amanah. Jadi saya akan benar-benar menjaga amanah itu. Salah satunya dengan memberantas segala bentuk korupsi," ujar Soenmandjaja.
Pada kampanye itu, Soenmandjaja memilih tidak banyak mengumbar visi dan misinya. Namun juru kampanye, Ade Dodo, yang menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kab. Bogor, menegaskan, kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud nyata dari kepedulian pasangan SAE dalam membantu warga yang kurang mampu.
"Kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat kampanye saja, tetapi sudah menjadi agenda rutin," kata Ade.
Ade memaparkan, SAE akan berupaya mewujudkan Kab. Bogor yang bersih, peduli, profesional, dan terpercaya dalam memberikan layanan publik yang partisipatif, berkualitas dan transparan dengan berlandaskan iman dan takwa.
"Jadi masyarakat harus memilih pemimpin yang memerhatikan warganya. SAE akan mengalokasikan bantuan operasional ke RT dan RW sebesar Rp 15 miliar per tahun," ujar Ade.
Delapan program yang menjadi andalan SAE, antara lain menampung aspirasi masyarakat dan cepat tanggap memberikan alternatif solusi. Kemudian, menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dengan menyelenggarakan sekolah bermutu dan terjangkau.
"Intinya SAE akan menampung segala aspirasi masyarakat," kata Ade seraya mengingatkan warga untuk memilih nomor urut tiga pada Pemilihan Bupati 24 Agustus nanti.

PKS Tak Tertarik "Calegkan" Artis

11-08-2008
Caleg Diutamakan dari Kader yang Kompeten

JAKARTA - Pada saat parpol lain berlomba-lomba mencalegkan banyak artis dan penyanyi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru mengaku tidak tertarik. Anggota Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Jazuli Juwaini berpendapat, parpolnya melihat bahwa artis yang memiliki popularitas tinggi tidak menjamin lebih berkualitas daripada tokoh-tokoh parpol yang kebetulan kurang populer.
Karena itu, kata dia, PKS lebih mengutamakan kader-kadernya untuk diajukan menjadi caleg (calon anggota legislatif). ’’Kami juga ingin membuktikan bahwa parpol, khususnya PKS, tidak kekurangan kader berkualitas, ’’ katanya di Jakarta kemarin (10/8).
Jazuli menilai, wajar saja artis lebih populer daripada kader parpol. Soalnya, mereka pekerja infotainment yang banyak ditonton dan digandrungi masyarakat. ’’Tetapi, bukan berarti mereka otomatis merupakan kader parpol yang berkualitas,’’ tambahnya.
Dia mengakui, konstitusi dan UU Pemilu memang menjamin hak setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat untuk memilih maupun dipilih. Tak terkecuali, para artis yang kini banyak direkrut sebagai caleg.
’’Tapi, kalau sampai banyak pejabat teras parpol kehilangan kepercayaan diri untuk menampilkan kadernya di luar artis sebagai caleg, kondisi itu membahayakan perkembangan parpol yang bersangkutan,’’ ungkap anggota Komisi II DPR itu. Sebaliknya, sambung dia, sepanjang para artis tersebut memiliki kapabilitas, kualitas, dan integritas moral yang baik, tidak ada masalah.
Menurut Jazuli, PKS sangat menghormati dunia artis dan kesenian. Buktinya, lanjut dia, banyak artis dan seniman yang ikut mengembangkan misi dakwah bersama PKS. Bahkan, terdapat departemen seni budaya di struktur DPP PKS.
’’PKS hanya ingin semua warga negara memahami bahwa persoalan bangsa ini sangat kompleks. Maka, harus ada bagi-bagi tugas di antara para anak bangsa untuk melakukan perubahan sesuai dengan bidang dan kemampuannya,’’ tegas Jazuli.
Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Anis Matta juga mengakui bahwa PKS tidak ikut-ikutan tren yang tengah melanda parpol lain dengan merekrut banyak artis untuk dicalegkan. ’’Kami lebih fokus untuk melihat kompetensi seseorang, apakah dia layak mewakili masyarakat dari daerah pemilihannya,’’ kata Anis.

Sae Siap Datangkan Investor

09-08-2008, Radar Bogor

Kampanye berbeda digelar pasangan Sae (Soenmandjaja-Ace Supeli). Jadwal kampanye terbuka langsung dimanfaatkan pasangan bernomor urut tiga ini, kemarin. Massa dari Jonggol, Sukawangi, Sumakmur dan Cileungsi memadati Lapangan Taman Metropolitan, Kampung Sawah, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sejumlah juru kampanye tampil secara bergiliran, diantaranya Ketua DPW Jabar Taufik Ridho, Ahmad Ru’yat, Ustad Suryadi dan para anggota dewan dari PKS yang tidak ketinggalan menyampaikan aspirasi mendukung Sae.
Meskipun Presiden PKS, Tifatul Sembiring, tidak jadi hadir, namun suasana meriah bertambah hangat manakala Soenmandjaja memperlihatkan kebolehannya dalam bela diri silat, dengan menjatuhkan empat orang garda dari PKS di atas panggung. Dalam kampanyenya, Soemandjadja mengingatkan, Pilkada mendatang perlu disambut positif oleh warga.
Untuk itu, “Rukun Iman” demi suksesnya pemilihan harus diperhatikan. Apa saja itu?
Pertama (No.1), warga datang langsung ke TPS yang ditunjuk dan mengambil kertas suara. Kedua (No.2), warga membuka kertas suara, ketiga (No.3) warga tanpa pikir panjang mencoblos nomor tiga (SAE), keempat (No.4) lipat kembali kertas suara dan kelima (No.5) masukkan kertas suara ke kotaknya.
“Pada hari H-nya nanti Sae tidak berharap kemenangan, namun yang penting bisa mengungguli keempat calon bupati lainnya,” jelas Soemandjaja.
Nah, melihat wilayah Kabupaten Bogor yang luas, Sae menyoroti masalah pendidikan yang bermutu. Dia mengaku prihatin belum terjangkaunya upaya wajib belajar sembilan tahun. “Maka tak heran bila Kabupaten Bogor masuk ranking dua terbawah di Jawa Barat. Tentunya ini menjadi kewajiban Sae untuk memperbaiki,” tambahnya.
Di samping itu, masalah pengangguran yang mencapai 459 ribu juga menjadi perhatian Sae. Menurutnya, pengangguran harus secepatnya dicarikan solusi dengan cara menarik insvestor. “Insvestor itu intinya kemudahan dalam melakukan birokrasi tanpa harus banyak pungutan. Selain itu, faktor kenyamanan dan keamanan juga harus dijaga,” pungkasnya
Sebelum kampanye terbuka, Sae melakukan dialog dan meminta saran serta doa restu pada tokoh di Tanjungsari dan Cileungsi. Sae juga berkunjung ke RS Mary, Cileungsi. Di sana, Sae sempat berdialog dengan para pasien.

SAE Tetap Pede, Kampanye Tanpa Artis

11-08-2008, Radar Bogor

Bila pasangan lain mengandalkan popularitas artis/selebritis untukmenarik simpati massa, tidak demikian dengan pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera. Pasangan Soemandjadja-Ace Supeli (SAE) lebih tertarik untuk fokus dengan terus mensosialisasikan delapan program pokok andalannya.
Salah satu dari delapan program pokok itu yakni bidang pendidikan. Masih tertinggalnya bidang pendidikan berakibat pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor yang mencapai 1,5 juta jiwa, belum lagi jumlah pengangguran yang kini telah menembus angka 459 ribu jiwa.
Makanya, pasangan Sae menegaskan pendidikan bisa gratis dan bisa pula murah. Namun programnya selain terjangkau juga bermutu. Maksud bermutu dan terjangkau ini bila ada warga yang mampu, maka bisa membayar biaya sekolah bagi putra-putrinya, begitupun bagi warga yang mempunyai rezeki lebih bisa saja membayar lebih.
Begitu pun bila ada warga yang tak mampu, maka sudah sewajarnya pemerintah membayar melalui dana APBD. “Tak ada istilah biaya sekolah itu gratis. Tinggal bagaimana kita membayar semua itu, tanpa harus membebankan siswa yang tak mampu. Di samping dari APBD, subsidi silang pun bisa berlaku untuk kelangsungan pendidikan,” ungkap calon Bupati Bogor, Soemandjadja Rukmandis, saat menghadiri temu tokoh masyarakat dan warga di Kabandungan Tamansari, kemarin.

SAE Kampanye Akbar di Cibinong

08-08-2008, Radar Bogor

Pasangan Soenmandjaja-Ace Supeli (SAE) menggelar kampanye di tiga titik, Jumat (8/8). Di titik pertama SAE mengadakan dialog dengan tokoh masyarakat Eman di Kampung Giripadang Desa Buanajaya Tanjungsari. Kemudian dilanjutkan dengan aksi sosial ke RS Griya Medika Cileungsi. Puncaknya, SAE menggelar kampanye terbuka di Lapangan KTM Cileungsi. Pasangan bernomor urut tiga ini mengklaim sedikitnya 5.000 massa menghadiri kampanye akbar tersebut. Nah, untuk menarik simpati massa, selain mendatangkan Presiden PKS Tifatul Sembiring, program-program unggulan pun ditawarkan. Misalnya bagaimana meningkatkan pertanian di wilayah Kabupaten Bogor bagian timur. Selain itu, SAE juga berjanji meningkatkan kesejahteraan buruh yang selama ini cukup memprihatinkan.
“Program-program itu sangat tepat di daerah industri yang banyak menampung buruh. Di Bogor Timur umumnya warga sudah tahu siapa SAE. Tinggal bagaimana mendekat langsung secara emosional dengan warga,” jelas Tim SAE Eko Saeful Rahman kepada Radar Bogor, tadi malam.

Presiden PKS: Soenmandjaja tak Pernah Menerima Dana BI

04-08-2008, Radar Bogor

BOGOR - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring menegaskan, berdasar AD/ART, DPP partainya mempunyai mekanisme tersendiri untuk menghukum kader yang melakukan pelanggaran.
''Dewan Syariah pasti menjatuhkan sanksi tegas kepada setiap pelanggaran yang dilakukan anggota dewan. Kita sudah buktikan itu,'' tegas Tifatul, dACi sela-sela acara pembekalan kader PKS se-Kabupaten Bogor, di Kemang, kemarin.
Tifatul menjelaskan, sebagai pimpinan partai, pihaknya telah memintai keterangan langsung kepada Soenmandjaja. Keterangan yang menyebutkan Soenmandjaja tak terlibat aliran dana BI kemudian dikroscek dengan informasi sumber lain. ''Hasilnya memang benar, Soenmandjaja tidak terlibat dan tidak pernah menerima dana itu. Penelitian kami, dana yang diperuntukan untuk Soenmandjaja diterima ketua fraksi refoArmasi saat itu. Jadi dia (Soenmandjaja, red) bersih,'' tegas Tifatul.
Lebih jauh Tifatul menjelaskan, Soenmandjaja sudah menjalani pemeriksaan KPK dan hasilnya tidak terlibat. ''Di PKS, uang yang diterima sebesar Rp800 ribu pun ada catatannya, apalagi sebesar Rp250 juta,'' ujarnya.
Kasus keterlibatan Soenmandjaja menerima dana BI merebak saat salah satu mantan anggota Komisi IX, Hamka Yandhu, membeberkan dalam persidangan bahwa semua anggota Komisi IX periode 1999-2004 menerima aliran dana BI.
Tifatul menambahkan, sebelum kasus itu merebak di media massa belakangan ini, PKS sudah lebih dulu melakukan pemeriksaan internal melalui Dewan Syariah DPP PKS. Berdasarkan AD/ART partai, PKS punya aturan memecat siapa pun kader yang tidak disiplin, apalagi dalam hal moralitas.
''Soenmandjaja pun sama. Kalau dia bersalah, kami akan menghukumnya terlebih dahulu,'' katanya.
Namun, setelah melewati pemeriksaan Dewan Syariah, Tifatul menyatakan Soenmandjaja tidak bersalah. ''Kami memanggil Soenmandjaja tidak lama setelah isu aliran dana BI merebak. Setelah beliau memberikan keterangan, kami lalu mengkrosceknya. Hasilnya, Soenmandjaja memang tidak pernah menerima,'' bebernya menceritakan kronologis pemeriksaan Soenmandjaja.
Tifatul memaparkan, fakta selama 2005-2008 ada 54 anggota DPR RI yang menyerahkan dana gratifikasi. Sebanyak 51 diantaranya merupakan anggota dewan dari PKS. ''Nilai yang sudah kami kembalikan mencapai Rp1,3 miliar,'' katanya. Untuk mengangkat kepercayaan masyarakat pada pasangan Sae, Tifatul menyarankan agar kader memperbanyak silaturahim. ''Kalaupun ada yang masih menyudutkan pasangan Sae, tak segan-segan kami mengambil langkah hukum,'' pungkasnya.

7/09/2008

SAE, Siap Beberkan Harta Kekayaan

Bogor, Pelita
Menyusul persyaratan yang ditetapan oleh KPU bahwa setiap pasangan calon yang maju dalam pilkada harus menyerahkan daftar kekayaannya, pasangan calon bupati Bogor yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor Sunmandjaya Rukmandis dan Ace Supeli menyatakan siap untuk membeberkan seluruh harta benda yang mereka miliki ke KPUD .
Pasangan ini juga menyatakan siap untuk menjelaskan asal-usul harta benda yang mereka miliki, apakah dari hasil usaha, harta warisan atau dari usaha lainnya. Pada tahun 2004, saya sudah memiliki sertifikat dari KPKPN tentang jumlah harta yang saya miliki. Dan sebagai calon bupati Bogor, saya juga siap untuk diaudit masalah keuangan tersebut, kata Sunmandjaya Rukmandis, kepada wartawan di sela-sela soft launching pasangan Sae di rumah makan Yun Yi Kemang.
Lebih lanjut Sunmandjaya mengatakan, sebagai mantan pejabat publik, dirinya sudah tidak asing lagi dengan audit harta kekayaan. Dan memang hal tersebut harus dilakukan untuk mempertanggungjawabkan semua perolehan harta benda oleh pejabat publik tersebut. Saya akan membeberkan semua harta yang telah saya miliki, apakah ada penambahan atau ada pengurangan. Kalau ada penambahan berasal dari mana tambahan harta tersebut jelas Sunmandjaya.
Tidak berbeda dengan Sunmandjaya, calon wakil bupati Bogor yang diusung PKS Ace Supeli mengatakan jika dirinya juga siap diaudit harta kekayaannya sebagai salah satu persyaratan untuk maju dalam pilkada bupati Bogor. Saya juga siap untuk melaksanakan audit harta kekayaan. Saat ini, saya sedang mengcopy semua harta yang saya miliki. Kalau semua sudah difotocopy, pasti akan saya sertakan dalam berkas pasangan calon bupati Bogor, kata Ace Supeli.
Ace mengatakan, dirinya sudah menyiapkan semua berkas-berkas harta bendanya, baik harta benda bergerak mau pun tidak bergerak. Selain itu, dirinya juga sudah menyiapkan keterangan untuk semua harta benda yang kini ada dalam kekuasaannya.
Harta benda tersebut harus dipilah-pilah, maka yang dari hasil usaha dan mana yang berasal dari harta warisan orang tua. Itu harus dijelaskan asal-usulnya. Saat ini, saya juga sedang memilah-milah harta benda yang saya miliki, dan saya sertakan harta tersebut berasal atau bersumber dari mana? jelas Ace Supeli.
Sementara itu, ulama Bogor KH Didin Hafiduddin mengatakan pihaknya sangat mendukung pasangan Sae ini. Kedua tokoh yang diusung PKS Kabupaten Bogor untuk maju dalam pilkada bupati Bogor Sunmandjaya Rukmandis dan Ace Supeli adalah dua sosok yang sudah tidak asing baginya. Tidak hanya itu, Didin juga mengaku sudah mengetahui bagaimana sepak terjang kedua orang tersebut dalam upaya merubah Kabupaten Bogor.
Masyarakat Kabupaten Bogor sangat berharap pada Sae. Mereka adalah pasangan baru yang menjadi simbol keinginan masyarakat. Dan masyarakat Kabupaten Bogor juga sangat berharap pada kepemimpinan untuk bisa merubah kondisi Kabupaten Bogor menjadi lebih baik dari yang semula, jelas Didin Hafiduddin.

PKS Bogor Genjot Popularitas SAE

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta mesin politiknya untuk menggenjot popularitas pasangan H Tb Soenmandjaja SD dan H Ace Supeli (SAE), pada pemilihan Bupati/Wakil Bupati Bogor, yang saat ini dianggap masih rendah.
"Targetnya, selama tiga minggu ke depan, popularitas pasangan SAE akan meningkat hingga 90 persen dari saat ini sekitar 35 persen. Sedangkan sisa 10 persen agar mencapai popularitas 100 persen akan digenjot selama masa kampanye nanti," kata Haris Faisal, Ketua Tim Sukses pasangan SAE di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (17/6).
Pasangan SAE diusung oleh PKS dan pemilihan Bupati Bogor akan dilaksanakan pada Agustus 2008.
Haris Faisal menambahkan, puncak sosialisasi tahap II SAE akan ditutup dengan deklarasi besar-besaran (grand launching) pasangan itu pada tanggal 6 Juli 2008.
Mengenai strateginya, ia menjelaskan bahwa PKS Bogor sejak 17 Juni hingga 6 Juli 2008 mengerahkan sekitar 30.000 kadernya untuk sosialisasi tahap II pasangan SAE.
Sosialisasi tahap II dilakukan dengan metode kampanye "door to door" (dari pintu ke pintu) dengan target obyek kampanye sedikitnya 1,5 juta calon pemilih. Dengan demikian satu orang kader PKS melakukan "direct selling" (pengenalan langsung) pasangan SAE kepada sedikitnya 50 orang calon pemilih dalam tiga minggu.
"Kami akan bekali kader dengan 1,5 juta pamflet, 1,5 juta stiker, dan ribuan baliho," katanya.
Strategi berikutnya, kata dia, DPD PKS Kabupaten Bogor akan melakukan sosialisasi tahap III dengan target pemilih yang lebih fokus. "PKS juga akan melakukan riset untuk mengukur peta kekuatan politik para kandidat sebelum masa kampanye berlangsung," katanya.
Hingga kini, selain pasangan SAE yang diusung PKS, empat pasangan lain juga telah mendaftar di KPUD setempat, yakni Iyus Djuher dan Rusdi AS (Djurus) yang diusung Partai Demokrat (PD), kemudian pasangan Rachmat Yasin dan Karyawan Fathurrachman (Rachman) yang diusung PPP dan PDIP, Fitri Putra Nugraha dari Partai Golkar berpasangan dengan Endang Kosasih (Nu Sae), dan pasangan calon perseorangan Maman Daning dan Muhammad Nurdin (An Nur).
Iyus Djuher adalah mantan birokrat/pejabat Pemkab Bogor dan Rusdi AS masih menjabat Wakil Ketua DPRD. Rachmat Yasin adalah Ketua DPRD dan Ketua DPD PPP Kabupaten Bogor dan Karyawan Fathurrachman adalah Wakil Ketua DPRD dan Ketua DPD PDIP Kabupaten Bogor. Sementara itu Fitri Putra Nugraha adalah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor dan putra Bupati Bogor saat ini Agus Utara Effendi, sedangkan Endang Kosasih adalah anggota DPR-RI dari PPP.
Pasangan Maman Daning dan Muhammad Nurdin selama ini dikenal sebagai pengusaha, sedangkan Soenmandjaja dikenal sebagai tokoh yang matang dengan pengalaman organisasi dan politik di level nasional dan Ace Supeli dalam kesehariannya duduk sebagai Wakil Ketua Kadin Kabupaten Bogor bidang Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat.

Satu putaran
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor, Ade Dodo optimis pasangan SAE akan terpilih sebagai bupati/wakil bupati Kabupaten Bogor.
Bahkan, ia yakin bisa menang dalam satu putaran dengan target perolehan suara sekitar 750 ribu suara.
Dukungan terhadap pasangan SAE terus mengalir dari berbagai pihak seperti dari tokoh masyarakat, Ormas Islam, sejumlah partai antara lain PBB, PKPI, dan Partai Hanura.
"Kami menerjunkan 500 ustadz yang kami sebar ke 40 kecamatan di Kabupaten Bogor," katanya lalu menambahkan seluruh kader PKS siap bekerja keras untuk memenangkan pasangan SAE.
Pihaknya menyadari masih banyak pihak tidak memfavoritkan pasangan SAE. "Namun itu justru menjadi tantangan bagi kami, dan akan menjawab dengan kerja keras dan soliditas kader," kata Ade Dodo.
Dalam satu kesempatan, Soenmandjaja menyatakan bahwa wajah baru dibutuhkan untuk memimpin daerah itu.
"Sulit kita berharap adanya perubahan yang signifikan dalam pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Bogor bila wajah-wajah lama yang menjadi pemimpinnya. Karenanya, kami dengan restu dan dukungan masyarakat Kabupaten Bogor, berkeyakinan mampu menawarkan wajah baru kabupaten ini bila terpilih dalam Pilkada Agustus mendatang," katanya.

Sumber: Gatra

PKS Kabupaten Bogor Genjot Popularitas SAE

Setelah memenangi pilkada di sejumlah daerah pinggiran Jakarta, seperti di Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang, Partai Keadilan Sejahtera kembali ingin memenangi Pilkada Kabupaten Bogor yang akan digelar Agustus mendatang. Untuk itu, PKS meminta mesin politiknya untuk menggenjot popularitas pasangan H Tb Soenmandjaja SD dan H Ace Supeli atau SAE yang saat ini dianggap masih rendah.

"Targetnya, selama tiga minggu ke depan popularitas pasangan SAE akan meningkat hingga 90 persen dari saat ini sekitar 35 persen. Sedangkan sisa 10 persen agar mencapai popularitas 100 persen akan digenjot selama masa kampanye nanti," kata Haris Faisal, Ketua Tim Sukses pasangan SAE di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (17/6).

Haris Faisal menambahkan, puncak sosialisasi tahap II SAE akan ditutup dengan deklarasi besar-besaran (grand launching) pasangan itu pada tanggal 6 Juli 2008.

Mengenai strateginya, Haris menjelaskan bahwa PKS Bogor sejak 17 Juni hingga 6 Juli 2008 mengerahkan sekitar 30.000 kadernya untuk sosialisasi tahap II pasangan SAE. Sosialisasi tahap II dilakukan dengan metode kampanye dari pintu ke pintu alias door to door dengan target obyek kampanye sedikitnya 1,5 juta calon pemilih. Dengan demikian satu orang kader PKS melakukan pengenalan langsung pasangan SAE kepada sedikitnya 50 orang calon pemilih dalam tiga minggu. "Kami akan bekali kader dengan 1,5 juta pamflet, 1,5 juta stiker, dan ribuan baliho," katanya.

Strategi berikutnya, kata dia, DPD PKS Kabupaten Bogor akan melakukan sosialisasi tahap III dengan target pemilih yang lebih fokus. "PKS juga akan melakukan riset untuk mengukur peta kekuatan politik para kandidat sebelum masa kampanye berlangsung," katanya.

Sumber: Kompas

Een Rukmandis Intensif Dampingi Suami

Ny Eem Teminawati Rukmandis tak pernah menyangka suaminya, Sunmanjaya Rukmandis mendapat amanah sebagai calon bupati Bogor. Berkat kebiasaannya berkumpul dan berbicara di depan orang banyak, membuat ibu delapan anak ini terus mengkampanyekan sang suami yang berpasangan dengan Ace Supeli (SAE). Seperti apa aktivitasnya?

Keriuhan terdengar dari rumah berlantai dua di Jalan KH Sholeh Iskandar, Gang Saiyan Idi, Kampung Salabenda, Desa Parakanjaya, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ya, keramaian itu berasal dari suara bocah-bocah berseragam oranye yang berjejer di halaman rumah sang pemilik. Mereka ini siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang mendapatkan pembelajaran dari Ny Eem Teminawati.
Tak terlalu sulit mencari kediaman Sunmanjaya Rukmandis yang terkenal sebagai pendakwah ini. Selain dekat dengan areal Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ummul Quro, warga sekitar sudah mengetahui rumah alumni Fakultas Hukum UIKA ini. Apalagi rumah bercat putih ini memiliki teralis bersimbol padi dan kapas.
Tak hanya itu, saat Radar Bogor memasuki ruang tamu, simbol lambang partai keadilan sejahtera (PKS) terlihat pada setiap teralis tangga rumah tersebut.
“Mari, silahkan masuk Mbak,” kata Ny Eem yang juga seorang aktivis pencinta alam.
Mengenakan jilbab putih, wanita berusia 46 tahun ini langsung mengajak dan mempersilahkan Radar duduk. Pagi itu keramaian dari suara anak-anak PAUD di kediamannya cukup gaduh. “Kebetulan, ada pengurus kewanitaan PKS membantu menyiapkan undangan untuk walimah anak saya,” ujar Ny Eem membuka pembicaraan.
Akhirnya, Ny Eem beserta dua tamunya yang juga tim sukses mengajak Radar ke ruang tamu depan. Dinding dan ruangan depan terlihat baru, berbeda dengan bagian belakang yang menjadi tempat belajar anak PAUD.
Tampak juga undangan pernikahan anak pertamanya tertumpuk rapi di meja tamu bersamaan hidangan yang disediakan sang pemilik.
Menurut Ny Eem, pertemuan hingga pernikahan dengan Sunmanjaya terbilang unik. Selain proses menuju pernikahan yang cepat, perkenalan keduanya pun diawali tawaran sang adik yang kala itu mengikuti training ke-Islaman dengan bimbingan sang suami.
Akhirnya, keduanya berkenalan dan tak selang berapa lama Sunmanjaya bersama ayah dan kakaknya datang kembali ke Cirebon untuk melamar. Dua bulan kemudian keduanya menikah dan Ny Eem pun langsung diboyong sang suami ke Bogor.

Setelah berumah tangga dan memiliki buah hati, tak membuat Ny Eem menghentikan aktivitas di luar rumah. Apalagi, sebelum bertemu suaminya, alumni SMAN 2 Cirebon ini adalah aktivis. Ia pun sempat bekerja di Sekretariat YPIKA membantu mantan Menteri Pertanian, AM Saefudin. “Karena punya anak, akhirnya saya berhenti,” ujarnya, seraya mengatakan status PNS juga ia tinggalkan.
Namun, hal tersebut tak membuat Ny Eem berdiam diri. Seizin suaminya, ia pun mengadakan pengajian kecil hingga akhirnya terbentuk menjadi sebuah majelis taklim bernama Nisa Kreatif. Awalnya pengajian ini khusus untuk perempuan, tapi karena peminatnya makin banyak, dia pun membentuk grup pengajian untuk kaum Adam. “Pengajian ini fokus untuk belajar Alquran, tapi pada momen-momen tertentu, kami juga mengundang ustad untuk ceramah agama dan belajar keterampilan,” jelas Ny Eem.

Tak sekadar belajar tahsin Alquran, Ny Eem membagi pengajiannya beberapa termin dan dua kelompok, yakni tahsin dan tahfidz hingga pembagian sertifikat.
Tak berhenti di situ, kepeduliannya terhadap dunia pendidikan membuat ibu Ayub Abdusalam ini membuka PAUD di tempat tinggal sebelumnya, yaitu Gang Karet Tanahsareal, Kota Bogor.
Minat terhadap agama dan pendidikan itupun berlanjut di kediamannya yang baru di Salabenda, Kemang, Kabupaten Bogor. Ia kembali membentuk PAUD dan majelis taklim ibu-ibu.
Meskipun tetap sibuk, saat ini Ny Eem lebih banyak memantau dan membina kelompok pengajian yang ada di Kota Bogor. Tiga kali seminggu, wanita berkulit putih ini membina majelis taklimnya. Apalagi setelah suaminya mendapat amanah sebagai calon bupati Bogor dari PKS.
Ia tak kaget dengan status tersebut karena sejak awal suaminya salah seorang deklarator partai berlambang padi kapas tersebut.
Namun Ny Eem mengaku tetap berat bila mengingat usia suaminya. Tapi karena kuatnya permintaan para kader PKS di Kabupaten Bogor dan pusat, membuat ia harus mendukung sang suami.
“Perasaan saya ketika itu sangat berat, apalagi Bapak juga ingin tenang dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan mendidik anak-anak. Tapi karena permintaan beberapa kali dari partai, meski berat Bapak akhirnya mengiyakan. Itu sesudah ada izin dari saya,” jelas Eem.
Tak sekadar menyetujui, Ny Eem juga menyertainya dengan doa dan berusaha agar suaminya sukses menjalankan amanah partai.
Saat ini aktivitas pengajian semakin intensif. Belakangan, bahkan Ny Eem pun turun langsung mengunjungi beberapa pelosok daerah di Kabupaten Bogor.
Dia mengaku, sejak awal pernikahan, suaminya terkenal dengan kesibukkannya, baik sebagai dosen, penceramah hingga pembimbing haji dan umroh. Kesibukan semakin bertambah seiring pencalonan sebagai bupati Bogor. “Sejak awal saya selalu mendukung aktivitas Bapak,” ujarnya.
Yang menarik, kata dia, PKS memiliki tim yang solid, sehingga para kader wanita PKS langsung membuat agenda khusus untuk dirinya agar lebih intensif mengunjungi kaum wanita maupun mengisi kegiatan majelis taklim.
Berkat dukungan dan kepercayaan dari kader dan simpatisan, Ny Eem mengaku siap menghadapi pertarungan Pilkada 24 Agustus mendatang. “Pokoknya bekerja semaksimal mungkin, hasilnya kami serahkan pada Allah,” pungkasnya.(radar bogor)

6/23/2008

Peningkatan IPM Bogor Dinilai Lamban

Berkaitan dengan berakhirnya masa jabatan Bupati Bogor Agus Utara Effendi, Senin (23/6) DPRD Kabupaten Bogor menggelar rapat LKPJ di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil rapat tersebut salah satu hal yang mencolok menjadi pembahasan yakni mengenai indikator indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor selama periode 2003-2007. Berdasarkan rencana strategis (renstra), angka IPM Kabupaten Bogor mengalami penurunan dari yang ditargetkan. Realisasi 2003 hanya 67,81 poin kemudian meningkat 70,18 point. Sementara ditargetkan IPM 2008 bisa tercapai 73,82 point atau selisih 3,64 point. Dengan demikian kenaikan IPM Kabupaten Bogor selama 2003-2007 rata-rata 0,59 point pertahunnya. Anggota panmus Arif Munandar menuturkan berdasarkan klasifikasi dari UNDP, daerah yang IPMnya rata-rata dibawah 1,5 point pertahun dikategorikan dalam tingkat pertumbuhan yang lamban. Tentu kondisi ini, kata Arif, sesungguhnya berawal dari terlalu optimisnya Porpinsi Jawa Barat dalam menetapkan target pencapaian IPM sebesar 80 point pada 2010. "Ketidaktercapaian ini tentu akan menjadi PR pansus untuk meminta pertanggungjawaban bupati mengenai permasalah apa saja yang mengakibatkan IPM tidak tercapai. Sebab itu bisa menjadi bahan kajian kedepannya atau PR untuk Bupati terpilih periode mendatang," jelas Arif. Selain IPM, masalah berkaitan dengan kondisi perekonomian menurut indikator PDRB memang melampaui target, tapi pada kesempatanyang sama jumlah pengangguran meningkat. Jumlah pengangguran 2003 mencapai 280.834, sedangkan 2007 sebesar 459.167. "Tentu ini juga akan menjadi bahan kajian," ujarnya. Sementara di bidang pendidikan usia lama sekolah 2003 rata-rata mencapai 6,18 tahun, sedangkan 2007 meningkat menjadi 7,11 tahun. Berarti secara rata-rata penduduk Kabupaten Bogor baru tamat SD dan belum mencapai rata-rata wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. "Tentu masalah pendidikan ini juga menjadi sorotan dan akan menjadi bahan kajian, sebab ini untuk memancing meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor," paparnya. Dengan kondisi ini, kata dia, tentu pansus kana meminta bantuan badan eksekutif untuk mencari masalah apa yang terjadi pada lima tahun kepemimpinan Bupati saat ini. Ini pula yang akan menjadi evaluasi untuk pemerintah yang akan datang. (radarbogor)

6/19/2008

SAE Siap Dorong Investasi Di Kabupaten Bogor


Hari kedua Fokus Diskusi yang digelar Radar Bogor menghadirkan pasangan Sunmadjaya-Ace Supeli (SAE) . Berbagai permasalahan yang terus memayungi Kabupaten Bogor selama ini dibahas Sae bersama jajaran redaksi Radar Bogor, kemarin. Berikut ulasannya.

PASANGAN calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor Sunmandjaya-Ace Supeli (SAE) bertekad membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik ke depan. Ambisi tersebut, dituangkan dalam visi dan misi yang dijewantahkan dalam delapan program. Kedelapan misi itu, Pertama, memimpin dan membina Pemkab Bogor yang bersih, peduli, profesional, berwibawa, dan terpercaya dalam memberikan pelayanan publik yang partisipatif, berkualitas, efisien, efektif, dan transparan.
Kedua meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa menuju masyarakat madani. Ketiga meningkatkan kualitas kesehatan dan pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat terutama untuk kalangan tidak mampu.
Keempat meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan terutama untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Kelima meningkatkan peran serta dan pemberdayaan perempuan. Keenam meningkatkan perekonomian dengan mendorong tumbuhnya investasi yang berbasis industri, pertanian, pariwisata, sektor koperasi dan usaha kecil menengah.
Ketujuh, meningkatkan hubungan industrial antara pengusaha, pekerja/buruh dan lingkungan masyarakat sekitar yang harmonis, seimbang, dan saling menguntungkan. Kedelpan meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Mungkin akan ditambah lagi setelah mendapat masukan-masukan, termasuk dari jajaran redaksi Radar Bogor,” ungkap Sunmandjaya mengawali diskusi, kemarin.
Usai memaparkan visi dan misi, pasangan Sae pun langsung diserang berbagai pertanyaan, namun dengan lugas Sae menjawabnya. Terutama menyangkut masalah hubungan bilateral antara Kota dan Kabupaten Bogor yang sering muncul ke permukaan terkait konflik Terminal Laladon-Bubulak, dan juga masalah TPA Galuga.
Menurut Sunmandjaya kerjasama bilateral antara Kota dan Kabupaten Bogor sudah terjalin sejak lama. Bukan hanya dengan Kota Bogor, hubungan itupun juga sudah terjalin dengan daerah-daerah tetangga lainnya seperti Sukabumi, Cianjur, Depok dan Bekasi.
“Kedepan daerah-daerah tetangga harus dijadikan mitra membangun dan mengembangkan potensi daerah masing-masing. Bogor Kota dan Kabupaten bukan daerah penyangga, tetapi sebagai mitra pembangunan untuk daerah-daerah lainnya. Nah kedepan citra kualitas dan martabat masyarakat Kabupaten Bogor harus ditingkatkan, agar daerah lain mau diajak bermitra," tuturnya.
Membangun kemitraan itu kata Sumanjaya juga akan dilakukan di sektor pendidikan dan kesehatan. Selama ini kata dia rumah sakit dan pendidikan tak jarang dimanfaatkan oleh warga luar Kabupaten. Sebaliknya, tak sedikit warga kabupaten yang memanfaatkan fasilitas rumah sakit yang di Kota Bogor. “Meski kita sebenarnya lebih beruntung karena memiliki RSUD seperti rumah sakit Cibinong, Ciawi, Leuwiliang dan Cileungsi,” tandasnya.
Meski demikian Sunmanjaya menekankan semewah apun rumah sakit jangan mau jadi penghuni. Intinya lebih kepada menjaga kesehatan, mengingat luasnya wilayah kabupaten, Puskesmas gratis saja tetap masih menjadi beban jika biaya transportasi menuju Puskesmas mahal.
Maka ia berencana agar kedepan meneyediakan kesempatan luas bagi mahasiswa kedokteran bogor, tapi selanjutnya menandatangani kontrak masuk agar setelah lulus memberi pelayanan di wilayahnya. “Political will memang sedang dirancang walau belum disepakati,” akunya.
Lalu bagaimana dengan rencana pendidikan gratis? Sumandjaya tak bisa memastikannya, namun berjanji akan terus diupayakan dengan melihat kemampuan APBD. “Kita sedang membicarkan kemungkinan pendidikan gratis sembilan tahun,” tandasnya. Dia beralasan APBD sekarang masih minim dan perlu sekitar Rp200 miliar guna mewujudkannya.
Sehingga kedepan, bukan pendidikan gratis sembilan tahun, melainkan pendidikan dengan lokasi dan biaya terjangkau serta gratis bagi yang tak mampu. “Bukan lagi namanya kewajiban belajar sembilan tahun tetapi hak belajar sembilan tahun,” ujarnya.
Ini penting kata dia, karena IPM pendidikan Kabupaten Bogor terbawah kedua se Jawa Barat dengan rata-rata lama sekolahnya hanya 6,9 tahun.

Mendorong Tumbuhnya Investasi

Dalam misinya, pasangan Sae juga berjanji mengutamakan arah pembangunan Kabupaten Bogor lewat peningkatan perekonomian dan mendorong tumbuhnya investasi berbasis industri, pertanian, serta pariwisata.
Salah satunya menurut Sunmandjaya, dilakukan dalam bentuk pembangunan dan pembinaan sentra-sentra produksi industri, agrobisnis, pariwisata dan koperasi maupun UKM sesuai dengan potensi alam maupun SDM masing-masing desa atau kecamatan di Kabupaten Bogor. "Termasuk juga perbaikan infrastruktur yang menunjang pertumbuhan ekonomi seperti jalan raya dan irigasi," terangnya.
Sementara untuk mengatasi masalah warung remang-remang sekitar Parung dan Kemang, Sunmanjaya meminta jangan hanya menyalahkan PSK saja, tapi perlu juga ditindak para lelaki hidung belang termasuk pengelolanya. "Ada tiga permasalahan yang terkait persoalan itu, yakni moral spiritual keagamaan, pendidikan serta ekonominya. Tiga hal tersebut bisa dicarikan alternatif penyelesaian masalahnya, yang dapat dilakukan dengan pendekatan," katanya.
Sedangkan terkait pembangunan Pasar Parung, Ace Supeli mengatakan, awalnya proses pembangunan pasar tersebut telah melalui tahapan-tahapan pembangunan pasar yang sesuai aturan. "Tapi mengapa terbengkalai? Masalah ini menurut saya harus benar-benar dicermati, manajemen koordinasi dalam mengatasi ini bagi saya merupakan salah satu solusinya," pungkas Ace.


Bangun Puncak II
Bukan hanya Parung, wilayah Puncak juga menjadi prioritas Sae. Puncak yang kini makin sembrawut dan kumuh Sunmandjaya-Ace prihatin. Salah solusi mengatasi sembrawut dan macetnya Puncak dengan membuat jalur alternatif atau membangun kawasan puncak II. Tetapi harus ada koordinasi dengan kabupaten lain, seperti Cianjur. “Insya Allah program ini akan menjadi program unggulan. masalah pariwisata ini akan kami perhatikan karena telah masuk kedalam visi dan misi” beber Ace.
Menyikapi maraknya tempat-tempat maksiat di kawasan puncak, Sae kurang sepakat jika diatasi lewat kekerasan, namun harus dengan pencerahan. Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh PKS ini berjanji akan menjalankan amanah yang telah diberikan dengan bertanggung.(radarbogor)


6/16/2008

Pede Maju Sendiri, PKS Segera Sosialisasikan Calon

Sunmandjaya - Ace Langsung Bergerak Cepat

CIBINONG - Setelah mendeklarasikan pasangan Sunmandjaya - Ace Supeli (SAE) sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bogor, pengurus PKS Kabupaten Bogor langsung bergerak cepat. Seluruh organ mesin politik partai pun bergerak hingga ke akar rumput menyosialisasikan pasangan SAE melalui berbagai program sosialisasi mulai dari kampanye door to door hingga silaturahim dengan tokoh dan jaringan massa. Gerak cepat dilakukan PKS, untuk menjawab keraguan sejumlah pihak atas pasangan tersebut.
“Ace Supeli sudah diperhitungkan matang-matang. Ace punya kapasitas. Sebagai pengusaha bisa mengimbangi Sunmandjaya yang juga politisi. Gabungan ustadz-politisi dan pengusaha cocok membangun Kabupaten Bogor ke depan,” terang Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten Bogor Eka Wardhana.
Eka pun tidak menampik jika Ace Supeli kurang dikenal publik Kabupaten Bogor. Belajar dari pengalaman pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat April lalu, di mana Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (HADE) yang awalnya tidak diperhitungkan, namun di luar dugaan bisa menang. “Dari situ saya bisa menyimpulkan masyarakat tidak melihat besar atau kecilnya partai. Masyarakat sekarang sudah cerdas,” ujarnya.
Selain itu lanjut Eka, pihaknya akan bekerja keas mendongkrak popularitas pasangan SAE. Hingga akhir Juni ini Tim Sukses SAE akan menyebarkan 2,5 juta pamplet dan Baliho untuk menyosialisasikan SAE. Ia yakin, menjelang masa kampanye nanti, popularitas SAE akan melonjak tajam hingga mendekati 90%. Sedangkan sisanya akan digenjot selama masa kampanye hingga menjelang pencoblosan nanti popularitsnya mencapai 100% dengan elektabilitas 50%, ujar Ketua Tim Sukses SAE Haris Faisal.

Sementara itu Ketua Tomda PKS Kabupaten Bogor Ade Dodo memaparkan beberapa alasan mengapa PKS memilih Ace Supeli. Saat digelindingkan secara internal, ternyata nama Ace mendapat dukungan dari kader, masyarakat serta ulama. Pria yang menjabat wakil ketua kadin itu, terang Dodo, sangat efektif dan efisien melakukan kampanye. Selain itu, Ace juga sudah memiliki pendukung yang sebagian besar berasal dari jaringan keluarga dan guru-guru agama di berbagai institusi, termasuk guru pondok pesantren.
“Kedekatan PKS dengan Ace sudah terjalin selama 10 tahun. Sejak 1998, dukungan Ace kepada perkembangan PKS tidak pernah mengendur,” ujarnya. Alasan kedua memilih Ace, sambung Dodo, untuk menjaga soliditas kader-kader PKS yang ada di akar rumput. “Terus terang pemilihan Ace Supeli lebih karena Tom Pusat melihat aspirasi dari kader PKS di Kabupaten Bogor,” tambahnya.
Anggota Tomda dari Dapil IV Wasto tak mau ketinggalan memberikan komentar. Dia menginformasikan Dapil IV dan Dapil V merupakan basis massa Ace. “Jadi, tidak benar kalau Ace tidak memiliki pendukung,” tegasnya. Wasto bahkan mengklaim suara PKS akan terdongkrak menjadi 40 persen pasca memilih sekretaris Gapensi Kabupaten Bogor itu. “Keluarga Pak Didin (Hafidhuddin) yang tersebar di Dapil 1, Dapil 2 dan Dapil 3 siap mendukungnya,” ujarnya.

Bagaimana reaksi Ace Supeli begitu namanya diusung PKS? Menurut dia, tiga bulan lalu dia tidak pernah berpikir menjadi calon bupati Bogor. Bahkan, sempat tiga kali menolak tawaran PKS. “Saya tidak mau terjerat korupsi,” ujarnya. Selanjutnya datang tawaran kedua dan ketiga dari PKS, namun Ace tetap menolaknya. “Baru pada tawaran keempat saya menerima,” katanya. Tawaran keempat itu diterima karena merasa PKS serius ingin menjadikannya calon wakil bupati. Tawaran PKS tersebut merupakan sebuah panggilan dakwah dalam bentuk yang lain. “Keinginan saya sederhana. Saya hanya ingin mengurangi kemiskinan di Kabupaten Bogor,” tandasnya. (Radar Bogor)

SAE Naik Perahu Daftar ke KPUD

CIBINONG - Hari terakhir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Bogor ke KPU dimanfaatkan secara maksimal oleh pasangan yang diusung PKS, Sumandjaya-Ace Supeli. Cara mereka mendaftar pun cukup unik, yakni naik perahu karet melewati Situ Cikaret menuju Kantor KPU Kabupaten Bogor. Ketika melewati situ yang panjangnya 300 meter itu, pasangan yang mengusung label SAE ini mendapat sambutan warga sekitar. Dengan mendaftarnya SAE, berarti ada lima pasangan calon yang maju ke Pilbup Bogor pada 24 Agustus nanti. Mereka adalah Rachmat Yasin-Karyawan Faturrahman (Rahman), Fitri Putra Nugraha alias Nungki-Endang Kosasih (Nu Sae), Iyus Djuher-Rusdi AS (Jurus), Maman Daning-Nurdin (An-Nur) dan terakhir Sumandjaya-Ace Supeli (SAE). “Sedangkan dua pasangan dari calon perseorangan lainnya, Gunawan-Suteno dan Adang-Wisynu, hampir dipastikan tidak akan lolos,” ujar Ketua KPU Kabupaten Bogor Aan Hanafiah. Selanjutnya, terang Aan, KPU Kabupaten Bogor akan memverifikasi terhadap lima pasangan pendaftar dalam tenggat waktu satu minggu ke depan.

Secara simultan, KPU akan bekerjasama dengan pihak luar untuk melakukan beberapa kegiatan seperti tes kesehatan atau verifikasi riwayat pendidikan. “Jika dalam tenggat waktu satu minggu ada beberapa persyaratan yang masih kurang, KPU Kabupaten Bogor memberikan waktu 14 hari pada setiap pasangan untuk melengkapi berkas. Bila ada calon yang tidak lulus, terpaksa kami coret. Termasuk jika tidak lolos cek kesehatan,” jelasnya. Sementara itu, ratusan simpatisan PKS tak henti-hentinya melantunkan lagu menyemangati pasangan SAE yang baru-baru ini melakukan soft launching di Rumah Makan Yun Yi Kecamatan Kemang. Beberapa anggota dewan Fraksi PKS, termasuk Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Ade Dodo, tampak mengawal Sunmandjaya dan Ace Supeli. Ketua DPD PKS Ade Dodo mengatakan, PKS optimis memenangkan Pilkada dengan meraup sedikitnya 40 persen suara. “Dengan perolehan suara sebesar itu, kami yakin akan memenangkan Pilbup satu putaran,” katanya.
SAE, sambung Aan, merupakan pasangan paling lengkap menyertakan syarat-syarat pendaftaran, meskipun masih ada beberapa yang perlu ditambah. Menyikapi kelengkapan administrasi, Ade Dodo menyebutnya sebagai salah satu komitmen PKS ingin tertib administrasi. “Kami berharap dengan tertib administrasi, ke depannya akan semakin lancar,” harapnya. (Radar Bogor)

2/12/2008

Kang Sunman Siap Gratiskan Pendidikan di Bogor


Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis bertekad untuk menggratiskan biaya pendidikan di Kabupaten Bogor, paling tidak hingga SMP. Tekad tersebut didasari oleh kenyataan, angka rata-rata partisipasi sekolah warga kabupaten Bogor hanya 6,5 tahun. Artinya, mayoritas warga kabupaten Bogor tidak tamat SMP. Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan masyarakat Ciomas, Sabtu (9/2).

"Ini sangat menyedihkan. Oleh karena itu ke depan pendidikan harus digratiskan," ujarnya.

Bahkan tahun 2007 lalu, sekitar 5.000 Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bogor tidak bisa melanjutkan pendidikannya atau drop-out (DO) sampai ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Selain itu lebih dari 40.000 anak lainnya selama dua tahun terkahir terpaksa tidak sekolah akibat kemiskinan yang membelit keluarganya.

Yang lebih menyedihkan, hingga saat upaya konkret Pemkab Bogor dalam menangani persoalan anak putus sekolah sangat rendah. Tak heran jika Laju peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang mampu dicapai oleh pemerintah derah Kabupaten Bogor, pertahunya hanya sekitar 0,4 poin.

Tahun 2006 angka IPM Kabupaten Bogor berada di posisi 69,45 poin ini jauh dari target yang ditetapkan pada tahun yang sama yakni sebesar 72,10 poin. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kabupaten yang memiliki APBD terbesar kedua di Jawa barat ini. Oleh karena itu menurun Kang Sunman, akar masalah yakni kemiskinan di Kabupaten Bogor harus segera diselesaikan dengan langkah nyata. (SL)

Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Bogor Memprihatinkan



Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas – Kunjungan Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis di Ciomas, siang harinya dilanjutkan dengan berdialog bersama ratusan masyarakat miskin Ciomas. Dialog digelar di sela-sela kegiatan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan DPC PKS Ciomas di di Desa Ciapus. Sunmanjaya juga berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Parakan dan Desa Mekarjaya.

Dalam kesempatan itu, Sunmanjaya menyayangkan masih tingginya angka kemiskinan di kabupaten Bogor akibat politik anggaran yang tidak tepat. Menurut Sunmanjaya, politik anggaran di kabupaten Bogor belum memihak dan melayani rakyat. Terbukti 25% rakyat kabupaten Bogor tetap hidup dalam kubangan kemiskinan.

"Dengan APBD hampir Rp 1,5 trilyun yang didukung kekayaan alam melimpah mestinya angka kemiskinan di Bogor bisa ditekan," ujarnya.

Lebih jauh Sunmanjaya mengungkapkan, alokasi anggaran Pemkab Bogor yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat sangat rendah, kurang dari 10 persen. Jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan dana masyarakat yang disedot Pemkab Bogormelalui pajak dan berbagai pungutan lainnya seperti retribusi. (SL)

Kang Sunman Dukung Kabupaten Bogor Barat


Senin, 11 Februari 2008

Nanggung - Sebelumnya di hadapan jamaah Majelis Taklim Darussalam, Nanggung, Bogor, Kang Sunman secara tegas mendukung pembentukan Kabupaten Bogor Barat sebagai upaya menyejahterakan masyarakat Bogor Barat. Sunmanjaya meminta masyarakat mewaspadai kelompok oportunis yang menjadikan pembentukan Bogor Barat sebagai agenda kaum elit.

“Pembentukan Kabupaten Bogor adalah agenda kaum alit, rakyat kecil untuk memberdayakan dirinya, bukan agenda kaum elit yang mengejar kekuasaan semata,” tegas Kang Sunman.

Dalam kesempatan itu Pimpinan MT Darussalam, KH Yahya Zakaria meminta Kang Sunman berteguh hati dalam menghadapi Pemilihan Bupati dan tetap rendah hati serta peduli terhadap persoalan rakyat kecil. KH Yahya juga menyambut baik tekad Kang Sunman untuk memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji yang selama ini kurang dipedulikan.

“Kami juga prihatin dengan kondisi infrastruktur baik jalan, gedung sekolah, maupun sarana kesehatan di Bogor Barat yang hingga saat ini masih memprihatinkan,” ujar KH Yahya. Sebagai contoh, masyarakat Bogor Barat harus ke Ciawi atau Ke Cibinong jika harus dirawat di rumah sakit.

"Ini menyakitkan bagi kami masyarakat Bogor Barat," ujarnya. Oleh karena itu Ia meminta Kang Sunman memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil di Bogor Barat yang sudah bosan dengan janji-janji dari kalangan elit. (SL)

Sunmandjaya Gaungkan Perubahan


Sabtu, 9 Februari 2008

Ciomas - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis SH, Sabtu (9/2) kembali menyambangi konstituennya di Kabupaten Bogor. Sunmanjaya kali ini bertemu tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemerintahan, dan tokoh pemuda dalam rangkaian kegiatan bertajuk "Saba Desa" di sejumlah desa di Kecamatan Ciomas.

Sunmanjaya mengawali kegiatannya dengan berdialog dengan tokoh ulama dan kalangan pesantren di Ponpes Assa'adah, Desa Sukamakmur. Dalam kesempatan itu pimpinan Ponpes Assa'adah, KH Isa Abbas, gagasan pembaruan di kabupaten Bogor yang ditawarkan Sunmanjaya.

"Sudah lama masyarakat merindukan pemimpin yang amanah, tidak korupsi dan berpihak pada rakyat," kata KH Isa Abbas.

Rangkaian kegiatan "Saba Desa" Calon Bupati dari PKS itu diakhiri dengan dialog bersama paguyuban Majelis Taklim se Ciomas di Desa Ciomas Rahayu. Salah seorang tokoh Majelis Taklim Ciomas, KH Munawar mendukung gagasan Sunmanjaya untuk melakukan perbaikan pada sistem pemerintahan di kabupaten Bogor. "Bogor membutuhkan pemimpin yang amanah dan melayani rakyat bukan mementingkan kroninya," tegas Munawar. (SL)

Teruskan Saba Desa, Sunmanjaya Mantapkan Dukungan


Senin, 11 Februari 2008

Leuwiliang - Calon Bupati Bogor dari PKS, KH Sunmanjaya Rukmandis, SH melanjutkan kegiatan 'Saba Desa' untuk memantapkan dukungan dari berbagai kalangan di peloksok pedesaan di Kabupaten Bogor. Pekan ini Sunmanjaya memokuskan safari dakwahnya di daerah pemilihan (dapil) 5 yang termasuk ke dalam kawasan Bogor Barat.

Disamping untuk menyerap aspirasi masyarakat yang didatanginya, kegiatan Saba Desa yang dilakukan Sunmanjaya juga dimaksudkan untuk terus memanaskan mesin politik PKS, partai yang mengusungnya. Hingga saat ini Kang Sunman, begitu Ia biasa disapa, sudah mengunjungi 40 desa di 26 kecamatan dan bertemu dengan 100 tokoh lokal dan lebih dari 5.000 anggota masyarakat.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Pilkada PKS Kabupaten Bogor, Eka Wardana, pihaknya melakukan desentralisasi ke masing-masing pengurus tingkat kecamatan terkait penyelenggaran semua kegiatan Cabup dari PKS. Cara tersebut cukup efektif untuk memanaskan mesin politik PKS agar pada saatnya nanti sudah siap berkompetisi secara sehat di Pilkada.

Sementara itu Sunmanjaya mengaku kian percaya diri maju dalam ajang pemilihan bupati melihat makin luasnya dukungan publik terhadap calon bupati dari PKS itu. Senin (11/2) malam, Sunmanjaya kembali memperoleh dukungan dan restu dari pimpinan pondok Pesantren Mambaul Furqon, Desa Karehkel, Leuwiliang, KH Ma’syum.

Dalam kesempatan tersebut, KH Ma’syum mengatakan, dukungan yang diberikannya kepada Sunmanjaya murni karena kesamaan visi dan misi melakukan ishlah atau pembaruan sosial kemasyarakatan, ekonomi dan politik di kabupaten Bogor. Menurut KH Ma’syum, Ia mengenal Sunmanjaya sebagai sosok yang amanah dan berkomitmen melayani ummat.

Dalam kesempatan tersebut, Kang Sunman, begitu Sunmanjaya biasa dipanggil, mengatakan perlunya dukungan yang lebih nyata dari pemerintah kepada dunia pesantren. Pesantren merupakan basis pembinaan mental spritual yang efektif yang terbukti mampu melahirkan kader-kader terbaik bagi umat ini. Para penghafal Al-qur'an yang lahir dari rahim pesantren adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT.

“Sangat memprihatinkan jika selama ini pemerintah daerah melalui APBD kurang begitu peduli terhadap pengembangan pondok pesantren,” ujar Kang Sunman. (SL)

2/11/2008

Kang Sunman Peduli Kesehatan


Ahad, 20 januari 2008
Penyakit demam berdarah yang kian mewabah, mengetuk hati sang calon bupati melaksanakan fogging di Perumahan Pura Bojong, kecamatan Tajur Halang. Sekitar jam 07.30 pengasapan dilakukan oleh petugas. “Kami cukup prihatin dengan mewabahnya demam berdarah akhir-akhir ini, ungkap Soenarto, ketua rw setempat, ''bahkan warga kami cukup banyak terjangkit penyakit berbahaya ini” katanya sambil mengenakan kaos bergambar Sunmanjaya.
Hadir dalam kesempatan Fogging, Ust H. Ade Dodo (ketum DPD PKS), Ust Edi Juhendi (Anggota MPD) dan akh wira sebagai donatur. Jazakallah akh… semoga kebaikan antum memberi inspirasi dan kekuatan kami dalam berjuang.

2/08/2008

Laporan Kunjungan: Kang Sunman Berdzikir


Sabtu, 19 januari 2008
Dalam rangka menyambut tahun baru 1429 H, DKM Nurul Iman menggelar gema muharram ,dzikir dan tausyiah bersama ust, Arifin ilham. Acara yang dihadiri ribuan jamaah pada sabtu (19/01) dan dimeriahkan tim nasyid shalawat nahawand menjadi lebih semarak. Ustad arifin ilham mengajak kita semua untuk bermuhasabah dan mengevaluasi diri. “Mari kita tingkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah, jika bangsa dan negri ini ingin makmur” tausyiah dan do’a dengan ikhlas mampu membuat jamaah ‘banjir’ air mata
Hadir dalam acara dzikir dan tausyiah adalah ust sunmanjaya rukmandis’ biasa disapa kang sunman, KH. Sopyan Tsauri, dan para habaib. Acara yang bertempat di Perum Pabuaran rt 04/14, Cibinong dengan jumlah jamaah mencapai 2000 dimulai dari pukul 08.00-12.00.

2/07/2008

Wajah Saya Dalam Publikasi


Sedikit Riwayat Hidup




Saya dilahirkan di kampong Cipeundeuy, Ciheulang Girang, Desa Caringin Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada 29 September 1957, sebagai anak kedua. Menjelang umur saya dua tahun, kampung kami dibumihanguskan oleh gerombolan yang mengaku DI/TII. Rumah dan sawah yang tengah menguning pun dibakar. Kolam-kolam ikan pun dijebol, harta benda dirampas, Dan ibu kami termasuk salah seorang yang disiksa sehingga matanya mengalami kebutaan selama beberapa bulan. Alhamdulillah kakak dan saya terselamatkan dari amuk api dan pembantaian. Ketika itu, ayah kami tengah bertugas di Manonjaya, Tasikmalaya.

Ayah saya Haji Roekmandis, yang lahir pada 1928. Beliau sebagai anggota TNI-AD bertugas sebagai Pekasmil Kudam di Korem 061/Suryakancana, pernah dimutasi ke Armed V/Pancagiri, lalu kembali ke Korem 061/Suryakancana dan pensiun dengan pangkat Peltu. Sementara, Ibunda, Hajjah Nunung Djubaidah binti H Abdullah, lahir 1933. Ibulah guru mengaji saya orang yang pertama kali memperkenalkan saya membaca AlQuran.

Ayah ibu juga berdagang dan bertani di sawah dan ladang yang cukup luas, serta memelihara ayam dan kambing. Ayah juga membuka usaha galian C.

Selepas pembakaran di Kampung, tak lama kemudian, karena tugas kedinasan, ayah, ibu, kakak dan saya berpindah ke Bogor. Beberapa lama kami menetap di Hotel Bogor, di Tanjakan Empang, Bogor. Kemudian berpindah dan menyewa rumah di Gang Karet, Kampung Pabaton, Jalan Jakarta, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Kota Kaler (di kemudian hari rumah tersebut dibeli, bahkan hingga hari ini menjadi milik orangtua kami dengan alamat baru, Gang Karet I RT 01 RW 01 No. 19 Jl Jenderal A Yani, Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor 16161).

Kami bertujuh bersaudara: Hj Yetty Suchaeti, Soenmandjaja, Titin Sutini, Imas Sumasdeni, Tjitjih Sunensih, Nana Suryana, Encep Sunjaya Sobar, S.sos. Hanya kakak dan saya yang dilahirkan di Sukabumi, sedangkan semua adik-adik di Bogor. Masa-masa bermain saya banyak berenang di Kali Ciliwung, dan Lapangan Pacuan Kuda Tanah Sereal.

Pada 1961-1962 saya bersekolah di TK Nugraha, Korem 061/SK, yang sampai hari ini masih berlokasi di dekat Air Mancur, Jl Pemuda (dulu Jl Pejagalan, Pilar, Cipancer), Bogor. Kepseknya Ibu Ishak Djuarsa dan Ibu Guru Djuju Djuwariah.

Walau pun jarak dari rumah ke TK tdak terlalu jauh, saya selalu diantar dan dijemput ayah. Jika ayah sedang ada tugas, ibulah yang menggantikannya. Beberapa nama teman-teman antara lain: Wowo, Tata, Dadang, Agus, Mansyur,.

Pada 1964-1969 saya bersekolah di SD Negeri 6 Bubulak II di Jl Bubulak. Jika ke sekolah saya memotong jalan melalui karoseri PT Tirtayasa, Pool Damri, Jl Pejagalan, kebun karet/sirih di samping pabrik ban Good Year (perkampungan tersebut kemudian bernama Haur Jaya). Guru-guru antara lain Bpk Sukanta, Ibu Rukoyah, ibu Rohani, Ibu Kartini, Ibu kartini, ibu O Aliana, Ibu Yayat Chardi, Bpk Hasanuddin, Bpk Hasanuddin, Bpk Sura, Bpk Mansyur, Ibu Tjijih, Suwendaningsih. Beberapa teman antara lain, Atu, Maman, Emis, Mulyadi, Enong Anwar Sutaryo, Endun Sudin, Iyeng, Hamid, Endang, Fatmah, Syarifah, Oka, Nana, Udin, Syamsudin, Hamdi, Jono, Sigit, Sudarmo, Engkus Kusnadi, Maman Suratman, Kartini, Hasanah, Ugan Suganda, Juju Jubaedah, Sri, Engkos Kosasih , Tohefni. Bersama Enong Anwar Sutaryo, Tohefni dan saya tim catur sekolah.

Pada 1970-1972 saya diterima di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Negeri Bogor, Jl Heulang. Dari SD Bubulak II hanya saya sendiri yang melanjutkan ke SMEPN. Pada umumnya, teman-teman ke SMP. Saya masih mengingat Ibu/Bpk Guru dan teman-teman di SMEPN. Kakak, saya dan dua orang adik kami adalah alumni SMEPN.

Pada 1973-1975 melanjutkan pendidikan di SMEA Negeri Bogor jurusan Tata Buku. Saya masih ingat dengan baik ibu/bapak guru dan teman-teman di SMEA.

Selepas itu, saya melanjutkan pendidikan di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), Fak. Hukumpada 1981. Karena terbentur sesuatu hal, maka saya tak menyelesaikan kuliah di UIKA namun masuk ke Universitas Terbuka, Fak. Ilmu Sosial & Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara, Angkatan pada 1985.

Sambil kuliah, saya juga mengajar di beberapa sekolah dan almamater seperti pada 1979-1982 menjadi Guru dan Pelatih Bela Diri Madrasah Aliyah PP Darul Fallah. Ciampea, Bogor, 1980-1982 menjadi Guru Madrasah Aliyah PP Darut Taqwa, Cibanteng, Bogor. Sementara, sejak 1978-1996 menjadi Asisten & Dosen Tidak Tetap UIKA. Selain itu, aktivitas dakwah saya mulai pada tahun 1978 hingga sekarang.

Salam Perkenalan dari Kang Sunman


Assalamu'alaikum Wr Wb,
Wilujeng Sumping di Blog saya, Sunmandjaya Rukmandis. Perkenankan saya menyampaikan salam perkenalan kepada siapa pun yang menjadi bagian dari warga Kabupaten Bogor. Oleh teman-teman di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor, saya didaulat untuk menjadi calon Bupati Bogor periode 2008-20013. Ini merupakan amanat berat yang harus saya pikul mengingat sedikit pun tak ada dalam bayangan saya menjadi orang nomor satu di Kabupaten yang punya 40 Kecamatan tersebut. Kendati berat, izinkan saya untuk memohon doa restu kepada Bapak, Ibu, Saudara, Saudari, dan semua pihak yang mau bersama-sama membangun Kabupaten Bogor untuk lebih sejahtera.
Demikian, salam perkenalan saya mudah-mudahan dapat dimaklumi dan selamat menikmati isi Blog ini.
Wassalamu'alaikum Wr Wb