8/15/2008

Permudah Investor, Buka Kantor Perijinan Satu Atap

Bila mendapat amanah menjadi pemimpin di Kabupaten Bogor, pasangan Soemandjaja-Ace Supeli (Sae) bertekad menciptakan kemandirian ekonomi. Berbagai program berbasis peningkatan ekonomi sudah mereka persiapkan agar warga di bumi tegar beriman sejahtera. Apa saja programnya?

Membangun dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bogor tak semudah membalikkan tangah. Terlebih dampak negatif lesu perekonomian sangat terasa di daerah yang berbatasan langsung dengan pusat ekonomi yakni Jakarta.
Selain itu, letak geografis wilayah sangat luas sekitar 2.301,95 Km2, dengan 40 kecamatan.
Hingga saat ini, perekonomian di Kabupaten Bogor masih belum merata, sehingga wilayah tengah, dan timur perkembangan industrinya cukup pesat.
Sementara wilayah barat dan selatan tingkat perekonomiannya masih stagnan. Untuk itu, bila terpilih menjadi Bupati Bogor, pasangan Sae, merancanng berbagai program peningkatan ekonomi. Pasangan ini ingin menjadikan wilayah ini menjadi pusat perekonomian di Jawa Barat. Bila perlu menjadi basis penguatan ekonomi nasional.
Hal itu sangat mungkin karena secara geografis Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga ibukota negara yakni Jakarta. Disebelah timur berbatasan dengan Cibubur dan di utara bersentuhan langsung dengan Kota Depak dan Tanggerang, Banten.
Nah, untuk mewujudkan kemandirian perekonomian ini, pasangan SAE membuat terobosan terutama memperbaiki proses perijinan agar investor mudah masuk ke bumi tegar beriman ini. Salah satu caranya membuat pelayanan satu atap bagi para investor agar perijinan lebih mudah dan cepat.
“Investasi sangat perlu untuk pendukung kegiatan ekonomi, makanya kami perbaiki mekanisme perijinan agar tidak ada kesan sulit dan ribet sehingga investor tertarik masuk ke Bogor,” kata Calon Bupati Bogor Soemandjaja Rukmandis.
Pelayanan satu atap ini untuk memangkas proses perizinan yagn selama ini masih berbelit atau birokrasi kompleks. Tak heran bila investor mengeluh harus bolak balik mengurus perijinan, belum lagi pungutan liar (Pungli) dalam proses perijinan tersebut. “Kita pasti menerapkan pelayanan satu atap, dan kita membrantas Pungli,” tandasnya.
Tak hanya itu, pasangan ini juga ingin membuka terobosan baru terutama mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM). Caranya mengklasifikasikan UKM sesuai potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. “Kami gunakan potensi yang ada diwilayah tersebeut, barulah nanti akan kita bentuk sentra-sentra produksi industri, agrobisnis dan UKM,” jelasnya.
Namun paling utama, menciptakan stabilitas perhubungan dalam hal ini perbaikan infrastruktur jalan sebagai modal dasar kelancaran mobilitas angkutan. Soalnya hingga saat ini jalan-jalan baik jalan provinsi maupun kabupaten kondisinya banyak yang rusak. Untuk itu, SAE menjanjikan perbaikan infrastruktur berupa jalan dan jembatan terutama rehab jalan yang rusak parah.“Pembangunan dan perbaikan jalan juga sangat penting karena hal itu merupakan penunjang roda ekonomi, maka perbaikan jalan menjadi fokus utama untuk mendorong peningkatan investasi,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: